Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIPMA) IPB sukses menyelenggarakan acara bedah dan diseminasi seri keempat dari buku “Mitos vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global” terbitan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute atau PAPSI pada Sabtu (2/9/2023) kemarin. Agenda yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan audiens daring ini merupakan puncak acara Indonesia Agribusiness Fair (IAF) yang telah didahului dengan serangkaian kompetisi dan seleksi lomba kreativitas mahasiswa dengan dua mata lomba, infografis dan video dokumenter.
Pemaparan tentang buku diawali dengan keynote address oleh Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS, Aida Fitria, mewakili Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman. “Beberapa fakta mengenai sawit masih belum diketahui masyarakat luas,” ungkapnya. Aida kemudian menyinggung stigma buruk kelapa sawit yang menyebar di khalayak segala umur. Sesi beralih menuju penyampaian konten buku yang dimoderatori oleh dosen Agribisnis IPB, Dr. Feryanto, S.P., M.Si., dengan mengundang keempat pembicara untuk turut bergabung di atas pentas.
Dr. Ir. Tungkot Sipayung, direktur eksekutif PASPI sekaligus ketua tim penyusun buku “Mitos vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia dalam Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Global”, membuka babak utama dari seminar dengan elaborasi garis besar edisi keempat yang memuat kumpulan desas-desus rekognisi masyarakat tentang minyak kelapa sawit. Buku dengan spesifikasi 241 halaman penuh tanya jawab tersebut merincikan tafsir berbagai bidang, sebagaimana tertera di sampul depannya, berikut penjelasan menurut data empirisnya. Beliau dalam paparannya menjelaskan prospek kelapa sawit yang cemerlang dan minim risiko, kontradiksi dengan mitos yang beredar luas. “Persepsi,” Pak Tungkot menggarisbawahi, “dengan begitu, strateginya harus mengacu pada persepsi supaya tidak ada yang salah.”
Pemaparan sepanjang 20 menit ini dilanjutkan dengan presentasi dari segi keilmuan-keilmuan oleh Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. selaku ketua pusat studi sawit dan dosen Ilmu Tanah melalui sudut pandang sektor pertanian, kemudian Prof. Dr. Amzul Rifin, S.P., M.A. selaku dosen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen dalam kacamata ilmu ekonomi, dan diakhiri oleh dr. Mira Dewi, M.Si., Ph.D. selaku dosen Gizi Masyarakat dan Fakultas Kedokteran dengan penjelasan dari perspektif kesehatan. Klarifikasi keempat pakar ditanggapi dalam sesi tanya jawab audiens yang berlangsung kritis. Banyak pertanyaan diajukan kepada ketua pusat studi sawit, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc., terkait studi kasus riil yang ada di Indonesia.
Susunan acara disambung dengan pengisian kuesioner singkat mengenai konten buku, pengumuman pemenang lomba kreativitas mahasiswa, hiburan, dan pengundian partisipan kuesioner secara live. MC merampungkan acara dengan dokumentasi bersama pembicara dan audiens.
Devi Nurika Sari, ketua pelaksana acara bedah dan diseminasi buku ini membagikan ceritanya setelah rangkaian kegiatan ditutup. Banyak batu penarung menghantar terselenggaranya acara ini, mulai dari target peserta hingga internal panitianya, tetapi acara yang bernaung di Auditorium FEM ini patut dianggap keberhasilan besar. Dalam sesi wawancara, mahasiswa Agribisnis angkatan 58 ini merampungkan ceritanya dengan harapan, “Semoga ada kesadaran terhadap isu yang sebetulnya tidak benar dan mulai berpikir bahwa minyak kelapa sawit punya lebih banyak manfaat.”
Reporter: Matta Cinta Salsabila
Fotografer: Fakhi Fakhi
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar