Sebuah program unik dan berkelanjutan telah diinisiasi oleh empat mahasiswa dari IPB University yang tergabung dalam tim Pekan Kreativitas Mahasiswa, fokus pada bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) pada tahun 2023. Program ini bertujuan untuk membentuk orientasi masa depan Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) berbasis fishpreneurship dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan Technical and Vocational Education Training (TVET). Inisiatif ini melibatkan langkah-langkah berempati berpikir, berempati, bertindak yang diterapkan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta.
Program yang dijalankan dinamai Save The Andikpas. Sesuai dengan namanya, program ini diadakan dengan maksud melindungi hak hak pendidikan Andikpas selama masa pembinaan di LPKA. Hal ini diharapkan dapat membantu Andikpas dalam membentuk orientasi masa depan sehingga kedepannya Andikpas dapat memiliki keterampilan dan tidak mengulangi tindak kesalahanya.
Andikpas diajak untuk memperoleh pemahaman tentang makna hidup, prinsip utama, dan mengembangkan keterampilan dalam mengatasi tantangan, sehingga kelak nanti Andikpas dapat terbentuk kepribadian dan masa depan yang lebih positif.
Tim PKM-PM Save The Andikpas diketuai oleh Wirayudha Erlangga Prayoga dari Departemen Matematika angkatan 2021 dan beranggotakan Tendri Sahlah Aurina (Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya 2020), Tita Putri Redytadevi (Matematika 2021), dan Reihan Randyka (Aktuaria 2021) di bawah bimbingan Dr, Yusalina, M.Si. Program mulai dilaksanakan dari tanggal 27 Juli hingga 30 September 2023 secara luring.
Ketua tim PKM-PM Save The Andikpas, Wirayudha Erlangga mengungkapkan, pendidikan keterampilan berbasis TVET pada pada program yang dilaksanakan berfokus pada pendekatan pembelajaran yang memperhatikan sasaran, tujuan, dan kompetensi yang jelas. Pendekatan yang diterapkan juga mampu mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 terkait pendidikan berkualitas. Andikpas tetap dapat mengakses pendidikan yang gratis, setara, dan mengarah pada orientasi masa depan meskipun berada di LPKA Kelas II Jakarta
“Metode pendidikan TVET dengan fokus pada fishpreneurship yang diterapkan di LPKA Kelas II Jakarta, diharapkan mendapatkan dukungan penuh dan dapat diadopsi oleh LPKA Kelas II Jakarta guna meningkatkan kemampuan para Andikpas selama masa pembinaan dan setelah mereka kembali menjadi individu yang lebih baik,” ungkap Wirayudha Erlangga Prayoga
Wira juga diberi pesan oleh Yusalina, dosen pendampingnya, bahwa anak-anak yang terlibat tindak pidana dalam rentang usia 14-18 tahun memiliki hak dan potensi masa depan yang setara dengan anak-anak lainnya sebagai pewaris cita-cita bangsa.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi program dan pre-test dalam rangka pengabdian kepada masyarakat tersebut didukung oleh pembina LPKA
“Sebagai mitra dalam program Save The Andikpas, kami sebagai pembina akan berperan aktif dalam mendukung suksesnya pelaksanaan proyek pengabdian ini. Komitmen kami terletak pada pengembangan sistem pendidikan keterampilan yang komprehensif untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik. Pendekatan pendidikan TVET yang kami terapkan berbasis pada konsep fishprenuership, dengan tujuan untuk mempersiapkan Andikpas memiliki keterampilan budidaya perikanan guna orientasi masa depan,” tutur Eka selaku Kepala Sub Seksi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan LPKA Kelas II Jakarta.
Dalam sambutannya, Eka mewakili Medi Oktafiansyah selaku Kepala LPKA Kelas II Jakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk dilaksanakan karena akan membantu pembina untuk mengoptimalkan sumber daya lahan LPKA untuk proses pendidikan keterampilan Andikpas.
Reporter : Zahira Dwi Putri Fitramas Tanjung
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar