Tari Dadas (foto: Ayda / flickr ) |
Indonesia, yang terdiri atas beragam suku, memiliki kekayaan budaya yang melimpah. Salah satunya adalah tari daerah. Daya tarik kesenian daerah ini terletak pada gerakan tangan dan kaki yang luwes bergerak seirama iringan musik, juga busana penari yang menarik dan serasi satu sama lain.
Kalimantan Tengah juga memiliki kesenian serupa, yaitu Tari Dadas dan Tari Bawo. Kedua tari daerah ini berasal dari Tamiang Layang, Barito Timur.
Tari Dadas ditarikan oleh sekelompok wanita yang disebut Wadian Dadas. Tarian ini dibawakan pada upacara pernikahan. Tari Dadas ini mengibaratkan Wurung Jue, seekor burung cantik yang membawakan pasangan pengantin bagi laki-laki. Tarian ini diiringi dengan iringan khas, yaitu Pukulan Dadas. Dalam Pukulan Dadas juga terdapat sarigingging, musik puncak yang dimainkan saat Sang Wurung Jue telah menemuskan perempuan yang tepat bagi pengantin laki-laki.
Para penari yang membawakan Tari Dadas mengenakan hiasan kepala yang disebut sumping atau tanringitan. Hiasan kepala ini terbuat dari daun kelapa yang disusun melingkar di kepala penari.
Tari Bawo ditarikan sekelompok pria yang disebut Wadian Bawo. Tarian ini dibawakan untuk menyembuhkan orang sakit. Dalam proses penyembuhan ini, Ketua Adat yang menari Bawo memanggil roh-roh yang akan membimbing kepada obat-obatan yang akan menyembuhkan si sakit.
Tari Bawo juga dibawakan pada upacara kematian dan dipimpin oleh seorang Mantir. “Kalau tidak ada Bawo yang bertindak sebagai Mantir, upacara kematian tidak bisa dilaksanakan karena Mantir adalah tingkatan tertinggi dan juga untuk menghibur keluarga yang berkabung,” ujar Santana Meda, mahasiswi IPB dari Kalimantan Tengah.
Tari Bawo juga diiringi dengan iringan khas, yaitu Pukulan Bawo. Para penari yang membawakan Tari Bawo mengenakan hiasan kepala yang disebut dengan Lawung.
Nur Azizah Rizki A
Tambahkan Komentar