Pantai Tanjung Siambang, Obyek Wisata dari Tanah Melayu

Bila mengunjungi Provinsi Kepulauan Riau, belum lengkap rasanya jika anda tidak mengunjungi objek wisata di tanah melayu ini yang sebagian besar berupa pantai. Salah satunya adalah Pantai Sri Arjana atau yang lebih familiar disebut Pantai Tanjung Siambang. Pantai yang sangat indah dengan aroma segar pulau ini seakan-akan berada di ujung dunia. Terasing tapi modern, indah dan menentramkan.

Cuaca panas terasa begitu menyengat kulit pada pekan pertama bulan Juli di daerah yang berbatasan dengan Malaysia dan Singapura ini. Meski demikian, pohon kelapa yang tumbuh subur di bibir pantai menjadikan udara terasa lebih sejuk. Di sekeliling pantai, tampak pula rumah-rumah kayu khas pesisir yang begitu bersahabat dengan alam. Air jernih, pasir putih, dan ombak yang tidak terlalu besar membuat pengunjung khususnya yang membawa anak-anak bisa nyaman bermain dan berenang. Para pengunjung yang ingin merebahkan diri dan bersantai, dapat menyewa pondok di sekitar bibir pantai yang disewakan  sebesar 35 ribu rupiah.

pantai
Keindahan Pantai Tanjung Siambang (Dok. Pribadi)

Sayangnya, keindahan pantai yang memakan waktu perjalanan sekitar 20 menit menggunakan mobil pribadi dari pusat Kota Tanjungpinang ini belum cukup ramai diketahui orang-orang, khususnya warga Tanjungpinang sendiri. Salah seorang petugas menuturkan bahwa Pantai Tanjung Siambang biasanya dikunjungi warga untuk acara pertemuan. Pun belakangan, mulai ramai dikunjungi karena berita yang diketahui warga dari mulut ke mulut.

Ukuran Pantai Tanjung Siambang memang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan Pantai Trikora, Bintan, Kepulauan Riau yang telah menjadi tempat rekreasi sejak lama. Pantai Tanjung Siambang bisa menjadi tempat rekreasi alternatif bagi anda yang tidak ingin capek perjalanan. Bila anda mengunjungi pantai Trikora, paling tidak anda membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam untuk sekali perjalanan dari pusat kota Tanjungpinang.

Tanjung Siambang merupakan salah satu kawasan pantai yang ada di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Sebelum dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau sekitar dua tahun lalu, tadinya kawasan ini bisa dikatakan tidak mudah untuk dijangkau. Untuk sampai ke sini harus melalui perjalanan laut menggunakan pompong (perahu bermesin). Kini, perjalanan ke pulau Dompak sudah lebih praktis. Proyek pembangunan jalur darat sudah dikembangkan, yaitu dua jembatan  penyeberangan yang menghubungkan Pulau Dompak dengan Kota Tanjungpinang. Jalur darat itu terhubung ke banyak wilayah Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi maupun ke kawasan yang ada di Kabupaten Bintan. Hanya saja, mengingat kawasan yang belum lama dikembangkan, perjalanan menuju ke Pulau Dompak atau arah sebaliknya masih relatif sepi. Tidak banyak bangunan yang berada di sisi kiri dan kanan jalan, kecuali setelah memasuki kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Kepri atau pemukiman penduduk.

 

Ade Gusalinda

 

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.