Dukung Gerakan Paperless, Menu Cetak KRS Ditiadakan

Di era Industri 4.0, IPB University telah mengembangkan sistem informasi akademik yang terintegrasi dengan aplikasi berbasis android. Informasi akademik diakses langsung dalam genggaman (on hand) sehingga dapat mengurangi kegiatan cetak atau print out.

Informasi kegiatan mahasiswa dalam proses pembelajaran yaitu biodata, jadwal kuliah, kartu rencana studi, pembayaran spp, kehadiran mahasiswa, rekapitulasi studi, nilai, perwalian, BAP, pembimbingan dan EPBM dapat diakses melalui IPB Mobile.

Menu cetak atau download KRS pada simak.ipb.ac.id saat ini juga telah ditiadakan. Fitur cetak KRS pada simak.ipb.ac.id merupakan fitur yang menampilkan informasi jadwal kegiatan perkuliahan yang dapat dicetak atau print out.

Menurut Suratni, S.E., M.M., selaku Kasubdit Perencanaan dan Informasi Pendidikan, peniadaan menu cetak KRS bertujuan mendukung gerakan paperless. Namun informasi ini belum diumumkan oleh situs resmi IPB dan informasinya hanya disebarluaskan melalui grup chat mahasiswa.

“Memang belum sempat diumumkan melalui situs resmi IPB karena waktu itu masih disibukkan dengan persiapan KRS, internalisasi BAP, orasi rektor, dan hal yang lainnya”, jelas Suratni.

Suratni menuturkan apabila mahasiswa ingin melihat jadwal perkuliahan, mahasiswa dapat mengakses fitur Jadwal Saya yang terdapat pada laman simak.ipb.ac.id dan IPB Mobile. Sedangkan bagi mahasiswa yang membutuhkan print out KRS bisa datang ke Student Service Center.

IPB University juga mengimplementasikan sistem e-government dan penggunaan paperless office yang rencananya akan diberlakukan semester genap ini. Suratni menjelaskan, “Semester genap ini masih masa transisi. Semoga saja dapat berlaku untuk seterusnya dan bisa lebih baik lagi”.

Gerakan paperless dilakukan untuk mendukung perwujudan IPB University sebagai Green Campus 2020. Presensi online bagi mahasiswa dan dosen juga kabarnya akan diberlakukan untuk mendukung kegiatan paperless. Perbaikan sistem akan terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

Editor: Putri Arum Puspitasari