Redaksi Koran KampusIlmu Ekonomi Syariah (IES) dikenal sebagai salah satu program studi (prodi) Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Dibuka sejak tahun 2010, kini IES resmi menjadi salah satu departemen di FEM. Tasyakuran alih status departemen tersebut digelar pada Selasa (15/05) di IPB International Convention Center, Bogor Jawa Barat bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Departemen Ilmu Ekonomi.
Perayaan ini dihadiri oleh Rektor IPB Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto, M.Sc, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, KH Didin Hafidhuddin, Ustadz Yusuf Mansur, Komisaris Baznas, beberapa direktur bank syariah di Indonesia dan para tamu undangan. Peresmian Departemen IES secara simbolis ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh rektor IPB. IPB membuka Departemen IES sebagai respon terhadap aktivitas ekonomi syariah yang dinilai sedang berkembang di masyarakat. Peraturan resmi mengenai peralihan sendiri terjadi pada 21 April 2017 setelah melalui proses perlengkapan persyaratan dan disetujui oleh Senat Pendidikan IPB.
“Dengan status departemen, IES memiliki kapasitas dan kewenangan yang besar dalam pengelolaan sumber daya manusia dan keilmuannya,” ujar Dr.Ir.Yusman Syaukat, M.Ec Dekan FEM.
Peralihan dari program studi menjadi departemen ini, disahkan dengan salah satu persyaratannya adalah telah memiliki gedung dan staff pengajar yang berjumlah lebih dari 6 orang. Dengan status sebagai departemen, tentunya Ilmu Ekonomi Syariah membutuhkan seorang ketua departemen.
“IES sudah punya rumah, tetapi belum memiliki kepala keluarga,” tambah Prof.Dr.Ir.Herry Suhardiyanto.
Ketua departemen akan dipilih dari dua calon yang diusulkan IES. Namun hingga saat peliputan belum ada publikasi terkait calon tersebut.
Ratna PH
Ed : Putri IT
Tambahkan Komentar