Kasus Pencurian Motor Mahasiswa IPB Semakin Marak, Bagaimana Peran Kampus?

Maraknya kasus pencurian yang dialami oleh mahasiswa IPB menimbulkan tanda tanya tentang keamanan di Kampus IPB. Hal tersebut dibahas pada Sesi Diskusi Nusantara ke-121 yang diadakan oleh Forci IPB pada Jumat, 22 Maret 2024.

Pasha Pratama selaku mahasiswa IPB yang menjadi korban kehilangan motor mengatakan, “Menurut kasus yang terjadi selama ini, kejadian ini tetap terjadi lagi dan lagi. Justru terjadinya intensitas peningkatan kasus pencurian di sekitar daerah Dramaga. Hal itulah yang menurut saya sebagai sebuah keresahan seorang mahasiswa yang seharusnya mendapatkan pendidikan secara aman karena Kampus IPB ini merupakan Kampus yang besar dan merupakan salah satu dari top five Kampus yang ada di Indonesia.”

Toto Mustopa, S.I.P., M.Si. selaku Asisten Direktur Pengelolaan Transportasi dan Keamanan Lingkungan Kampus mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 terdapat pemasangan gate yang menjadi sebuah kemajuan bagi keamanan di IPB. Namun kasus pencurian motor yang terjadi setelah dipasangkan gate adalah karena kunci yang masih tergantung pada motor korban beserta karcis yang masih terdapat di dashboard motor.

Pada tahun 2023, ditemukan sebanyak 258 kunci motor yang masih tergantung dan diamankan oleh satpam IPB. 

“Ada kasus yang mana mahasiswa pemilik motor meninggalkan kunci pada motor terulang hingga tiga kali dengan alasan buru-buru. Hal tersebut menjadi permasalahan, yakni kelalaian. Kemudian mengenai karcis. karcis yang sengaja diberlakukan tidak ada pencantuman nomor plat motor karena jika ada karcis hilang yang kemudian ditemukan oleh orang lain, maka akan berpeluang terjadi pencurian. Untuk kedepannya kami berusaha untuk meningkatkan keamanan dengan catatan akan berbayar bagi kalangan umum dengan kartu Flazz, E-money, dan sebagainya. Kami pun juga terus berbenah agar menjadi lebih baik lagi dan tolong jangan mencampur kasus yang terjadi di luar kawasan IPB, karena hal tersebut berbeda,” terang Toto. 

Dari segi sumber daya manusia, terdapat penurunan satpam di IPB. Pada tahun 2013 terdapat 343 anggota satpam dan seiring berjalannya waktu terus mengalami penurunan hingga kini pada tahun 2024 hanya terdapat 215 anggota satpam yang terbagi menjadi 3 tempat, yaitu di Kampus IPB Dramaga sebanyak 177 anggota, Kampus Baranangsiang sebanyak 22 anggota, serta di area Sekolah Vokasi dan Sekolah Bisnis sebanyak 16 anggota. 

Meski dengan sumber daya manusia yang terbatas, Toto menyatakan bahwa satpam siap mendampingi kasus pencurian mahasiswa. “Mahasiswa dapat menghubungi langsung ke satpam terdekat atau melapor langsung ke UKK (Unit Keamanan Kampus),” ucapnya.

Pihak keamanan mengatakan bahwa saat terjadi pencurian motor di kampus, tata cara melapor ke Unit Keamanan Kampus telah tersedia pada situs web resmi IPB. Namun disisi lain, hal tersebut belum tersosialisasikan dengan baik, sehingga perlu adanya sosialisasi dan pemasangan pamflet agar mahasiswa menjadi lebih memahami secara utuh tentang proses pelaporan berbagai kasus kejahatan.

***

Reporter: Sayo Nicky Sae

Fotografer: Nisrina Nurshafa

Editor: Rosita

Avatar

Sayo Nicky Sae

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.