Konflik OJOL dan POKI Kian Berlanjut, Bagaimana tanggapan Warga IPB?

Warga IPB khususnya mahasiswa kini semakin resah dengan perselisihan antara Ojol (Ojek Online) dan POKI (Paguyuban Ojek Kampus IPB), apalagi baru-baru ini terjadi bentrokan Ojol dan POKI yang kesekian kalinya pada tanggal 17 oktober 2023. Cuitan video singkat berdurasi 8 detik yang beredar di  sosial media X pada akun @kimluthful yang direpost oleh @ipb_menfess memperlihatkan POKI yang mencegat pengendara Ojol yang sedang mengantar mahasiswa. Terlihat pengendara Ojol hanya mengangguk-angguk saja mendengar penjelasan dari POKI.

“Mau sampai kapan begini.. yang ada bikin resah mahasiswa. Pada gak nyaman. Kalo buru-buru makin dah ngeribetin. Come on IPB, do something (sumber: forward-an wasap),” ketik @kimluthful dalam twit-nya.

Twit ini kemudian mengundang beragam respon dari mahasiswa IPB sendiri seperti curhatan pengalaman serupa, tips mengindar dari POKI, bahkan meminta solusi lebih lanjut kepada stakeholders terkait.

“Barusan banget kejadian, lagi jalan mau balik asrama, eh POKI depan asrama tiba-tiba nyalain motor ngejar gojek di depan CCR, serem banget cuy mana POKI-nya marah-marah,” ujar akun @sukabaksobgt.

“Bjir barusan banget gua dihadang dua POKI asli bawel banget mereka, udah tau gue buru-buru,” ketik @farihah13291092 dengan typing capslock-nya.

“Coba dong mahasiswa yang pada kerja di kampus dan punya akses langsung ke pejabat tinggi kampus kasih liat ni video terus minta solusi. Apalagi yang kerja di rektorat,” tutur akun @milhamfadila.

Berdasarkan penuturan Eli, salah satu sesepuh Paguyuban Ojek Kampus IPB (POKI) mengatakan bahwa POKI memiliki sejarah panjang yang tidak banyak diketahui oleh mahasiswa dan Ojol sekarang. Dengan bantuan dari BEM Fakultas Kehutanan pada zaman itu, mereka rapat dan membentuk Paguyuban Ojek Kampus IPB (POKI) hingga saat ini. Awalnya juga mereka mengangkut penumpang menggunakan becak sebelum bertransformasi menggunakan sepeda motor.

Lamanya ojek keliling di kampus terbaik ini tentunya telah melewati berbagai permasalahan. Mengutip dari Republika, dalam rangka program Green Campus IPB pada tahun 2016, 150 opung (ojek keliling) menggelar aksi demo kepada IPB. Menurut Eli, IPB bekerja sama dengan yayasan BLST (PT. Bogor Life Science & Technology) dan  mengajak POKI untuk bekerja di tempat lain tetapi rombongan opung tidak bisa menerimanya. Dengan bantuan dari Lembaga Hukum (LBH) setempat mereka melakukan demo.

Terkait pencegatan Ojol yang megangkut mahasiswa tentunya POKI memiliki sebuah alasan.

“Bukan tidak boleh, kita bagi rejeki aja mungkin ya. Dulu pernah ada perjanjian dengan Ojol yang tidak diketahui oleh Ojol sekarang neng bahwa Ojol boleh bawa penumpang hanya sampai gerbang depan saja. Ojol hanya tidak boleh membawa penumpang dari dalam karena itu bagian para opung,” ujar Eli saat diwawancarai.

 

***

Reporter : Rosita

Editor : Rani Zuwinta

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.