IPB Kirim Delegasi GIMUN di Jenewa

Rabu (3/2), delegasi IPB bertolak ke Jenewa untuk berdiplomasi pada ajang kompetisi tingkat dunia simulasi sidang PBB (Model United Nations). Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini IPB mengirimkan delegasinya untuk berpartisipasi dalam Geneva International Model United Nations (GIMUN) 2016 yang diselenggarakan di United Nations Office in Geneva(UNOG), Jenewa, Swiss.

foto delegasi
Delegasi IPB untuk GIMUN.

GIMUN merupakan kompetisi tahunan simulasi sidang PBB yang diselenggarakan atas kerja sama antara University of Geneva dan Graduate Institute for International and Development Studies in Geneva, Switzerland. 250 peserta yang terpilih dari lebih dari 50 negara akan berkompetisi dalam lima hari sesi konferensi yang akan membahas berbagai isu global. Selain itu GIMUN juga mengadakan berbagai aktivitas sosial guna meningkatkan pengalaman peserta dalam interaksi dan sosialisasi lintas budaya.

Delegasi IPB terdiri dari enam mahasiswa S1, yaitu Denny Aprilio Pratama (Ilmu Komputer 2013), Charlie Sanjaya (Agribisnis 2012), Olivia Mellyana Tjiptoputri (Ilmu dan Teknologi Pangan 2013), Chiara Nadya Tanudjaja (Teknologi Industri Pertanian 2014), Dairul Fuhron (Statistika 2014), dan Muhammad Murtadha Ramadhan (Ilmu Komputer 2014). Keenam mahasiswa tersebut tergabung dalam Unit Kegiatan mahasiswa (UKM) IPB Debating Community (IDC) yang selama ini menjadi wadah bagi mahasiswa IPB untuk belajar dan berlatih Model UN.

Delegasi IPB akan menjadi perwakilan untuk negara Jerman, Argentina, Perancis, Republik Pulau Marsal, dan Republik Demokratik Kongo. Mereka tersebar pada empat komite yaitu United Nations Security Council (UNSC), World Health Organisation (WHO), Human Right Council (HRC), dan Disarmament and International security (DISEC). Keempat komite tersebut akan membahas berbagai isu penting dunia mulai dari ancaman perang cyber, ancaman teroris, pentingnya hak mantan pelaku kejahatan, hingga peningkatan kualitas penyediaan pelayanan kesehatan.

”Disamping kemampuan berbahasa inggris, model UN merupakan media yang sangat baik untuk melatih kemampuan komunikasi dan berpikir kritis. Setiap delegasi dituntut untuk bernegosiasi maupun berkolaborasi dengan delegasi lain untuk memecahkan permasalahan, selain itu setiap delegasi juga dituntut untuk berpikir cepat dan kritis dalam perdebatan mengenai isu-isu global yang terjadi selama sidang,” ungkap Denny, ketua delegasi.

Kontributor : Dairul Fuhron

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.