“Yang paling menarik dari sebuah perjalanan adalah pertemuan, untuk mencari jawab dari setiap Tanya yang diutarakan atau sekedar saling mendengarkan. Pertemuan melagukan irama yang tidak hanya sekedar ia berdendang tanpa tabuh gendang, ia apik tanpa harus menyusun topik,”
Sepenggal kalimat tersebut diambil dari buku bertajuk “Untuk Mencintai Sederhana Saja” karya Turasih. Kontennya sederhana, namun begitu mengena di hati. Buku yang terwujud bulan Juli lalu ini diterbitkan oleh sebuah komunitas bernama Author of The Dream.
Komunitas self publishing ini digagas oleh seorang mahasiswi bernama Crismasopy Bintari (KPM 45). Berawal dari hobi membaca yang kemudian berlanjut untuk menerbitkan buku sendiri. Pada awalnya, Crismasopy dan teman-temannya berniat untuk menerbitkan buku melalui salah satu self publishing nasional yang sudah memiliki nama yang cukup besar. Namun tercetuslah ide untuk membentuk komunitas self publishing sendiri yang kemudian diberi nama, Author of The Dream.
Pemilihan nama Author of The Dream sendiri berdasarkan filosofi bahwa anggotanya merupakan para penulis yang berani mewujudkan mimpi mereka lewat karya tulis berupa novel maupun catatan yang dipublikasikan. Saat ini, Author of the Dream berusaha menggerakkan semua kalangan untuk berani mencetak mimpi-mimpi mereka.
Mimpi pertama yang berhasil diwujudkan oleh para penulis ini adalah Elora – Karena Cinta Tak Selalu Berwujud Bunga. Empat belas penulis menyatukan kumpulan kisah berlandaskan cinta di dalam buku tersebut.
Ketika ditanya mengenai proses terwujudnya Elora sebagai karya pertama mereka, salah satu penulis, Aisyah Noor Rafi’ah (MAT 45) berujar, “Prosesnya bisa dibilang singkat. Namun action-nya banyak,”.
Jika menerbitkan buku melalui media penerbitan ternama seperti Gramedia, prosesnya bisa mencapai kurang lebih enam bulan. Sementara, Author of The Dream bisa mewujudkannya dua bulan lebih cepat.
Wacana untuk menerbitkan buku muncul pada bulan Februari. Pada bulan berikutnya, Maret, keempat belas penulis sudah mulai menulis naskah serta berdiskusi mengenai konsep sampul buku. Tak perlu menunggu lama, buku langsung naik cetak pada bulan April. Bulan Mei, mulai banyak orang yang tertarik memesan untuk mencicipi kisah-kisah cinta dalam Elora.
Usai terwujudnya Elora, Komunitas Author of The Dream kembali mewujudkan impian. Adalah Turasih, seorang perangkai kata yang ada di balik buku “Untuk Mencintai Sederhana Saja”.
Saat ini Komunitas Author of The Dream sedang dalam proses menjalankan proyek terbaru mereka. Buku yang mengangkat tema sindrom tingkat akhir akan menjadi impian yang terwujud berikutnya. Pikiran galau, kisah lucu, kesuksesan, dan haru biru yang dirasakan para mahasiswa tingkat akhir akan menjadi nyawa dalam buku baru berjudul Sinema Akhir Mahasiswa (SAM!). Penulis yang terlibat dalam proyek SAM kebanyakan penulis baru, yaitu Agung Sudomo, Dian Nugraha, Lukman Hakim, Rajib Gandi, Galih Riyadi, Mohamad Iyos Rosyid, Talitha Khairunisa Irsan, Tiska Sri Merliyuanti, Putri Widha Sari, dan Putri Wika Sari. Namun ada juga penulis yang sudah pernah terlibat dalam buku Elora yang ikut menulis di SAM, yaitu Valentina Sokoastri.
Juni lalu, Komunitas Author of The Dream menyelenggarakan meet and greet untuk launching buku perdana mereka, Elora, di kantin Stevia, Fakultas Pertanian IPB.
“Responnya luar biasa,” dengan mata berbinar, Aisyah menceritakan acara meet and greet tersebut.
Rupanya pemesan buku-buku yang diterbitkan oleh Komunitas Author of The Dream tidak hanya berasal dari Bogor dan sekitarnya saja, melainkan juga berasal dari Lampung, Aceh, Kalimantan, bahkan salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri kanguru juga ikut memesan.
Pada hari Jumat (12/10) dan Sabtu (13/10) lalu, Author of The Dream menghadiri acara Social Media Festival di Gelanggang Renang Senayan. Momen ini digunakan untuk menyuarakan komunitas mereka ke masyarakat luas.
“Banyak pengunjung yang datang menunjukkan perhatian dan bertanya secara mendalam tentang kami,” ujar Aisyah ketika ditanya mengenai antusiasme pengunjung booth Author of The Dream.
Banyak keuntungan dan hal-hal positif yang bisa didapat jika bergabung dan menerbitkan buku bersama Komunitas Author of The Dream. Proses penerbitan buku tergolong cepat sehingga tidak terlalu menyita waktu. Berbeda halnya dengan mayoritas self publishing lain, Author of The Dream menyertakan International Standard Book Number (ISBN) pada buku-buku yang mereka terbitkan.
Komunitas Author of The Dream biasanya berkumpul di kantin Stevia untuk saling berbagi cerita. Sulit memang untuk mengumpulkan seluruh anggota pada satu waktu dan satu tempat yang sama, namun hal tersebut tidak menjadi halangan untuk perjalanan “impian-impian” mereka. Hasil rapat, sharing, dan progress mengenai proyek selalu dipublikasikan di grup jejaring sosial dan selalu mendapat respon dari tiap anggota.
Komunitas Author of The Dream berharap untuk bisa terus melangkah dan mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Terlebih lagi, mereka ingin menggali bakat-bakat terpendam para penulis.
“Saya ingin Komunitas Author of The Dream semakin maju, semakin menghasilkan, dan membesarkan orang-orang,” tutur Aisyah sambil tersenyum.
Author of The Dream
Twitter: @theauth0r
Facebook: Komunitas ATD
Tumblr: atdcommunity.tumblr.com
Nadia Azka
Tambahkan Komentar