Tim PKM Kewirausahaan (PKM-K) IPB University luncurkan produk inovasi Potafee. Potafee merupakan sereal berbentuk flakes bar yang terbuat dari ubi jalan dan kulit kopi yang dapat mengatasi permasalahan kesehatan khususnya penyakit hiperglikemia.
Tim Potafee merupakan salah satu tim PKM-K IPB yang didanai oleh Kemendikbud dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa 2023. Tim ini beranggotakan Hanin selaku Chief Technology Officel, Furaida selaku Chief Executive Officer, Lalita selaku Chief Marketing Officer, Handika selaku Chief Operating Officer, dan Naradhara selaku Chief Financial Officer. Tim ini dibimbing langsung oleh salah satu dosen IPB yaitu Dr. Dian Herawati, S. TP, M.Si.
Proposal yang diusung berjudul “Potafee : Shredded Cereal 3 in 1 Ubi Jalar dan Kulit Kopi Arabika sebagai Pangan Tinggi Serat Pencegah Hiperglikemia”. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah kadar gula dalam darah mengalami peningkatan secara berlebihan dan melebihi batas normal. Salah satu cara mengatasi penyakit ini adalah dengan mengkonsumsi pangan tinggi serat dan indeks glikemik rendah yang dapat ditemukan pada ubi jalar dan kulit kopi. Bahan pangan tinggi serat dan rendah glikemik seperti kulit kopi dan ubi jalar berpotensi dikembangkan sebagai pangan antihiperglikemia.
Latar belakang pembuatan Potafee adalah adanya perhatian tim terhadap angka diabetes di Indonesia yang cukup tinggi. Lalita mengatakan, “Kasus kematian diabetes melitus di Indonesia ituu ada di peringkat ke 3, dari situ kita coba cari inovasi dari bahan bahan lokal diantaranya kulit kopi, karena jumlah limbah kulit kopi di Indonesia juga cukup banyak tapi belum banyak diolah makanya kita coba buat bikin sereal dari kulit kopi dan ubi jalar yang bisa mencegah hiperglikemia”.
Bahan utamanya pembuatan Potafee memakai tepung ubi jalar, tepung kulit kopi, tepung jagung sebagai pengganti gandum, tepung terigu, maizena, tepung tapioka, susu bubuk, stevia, air, baking soda, pewarna dan aroma makanan. Pemakaian tepung jagung dijadikan alternatif pengganti tepung gandum karena jagung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.
Ubi jalar yang digunakan untuk produksi bermitra dengan produsen tepung ubi jalar Lingkar Organik yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Sedangkan untuk kulit kopi yang digunakan pun bermitra dengan salah satu petani kopi di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung yaitu CV Frinsa Agrolestari. Hal ini merupakan cara Tim Potafee untuk memberdayakan petani lokal sehingga dalam setiap produksi produk akan membantu penjualan tepung ubi jalar maupun kulit kopi yang diproduksi oleh mitra.
Sasaran penjualan dari produk Potafee tentunya adalah semua kalangan masyarakat dengan usia di atas 3 tahun khususnya penderita hiperglikemia. Tim Potafee juga melakukan penyesuaian mengingat tren yang ada saat ini adalah mulai banyak remaja yang peduli akan kesehatan dan lebih menyukai makanan-makanan sehat.
Sejauh ini Potafee sudah melakukan penjualan dengan sistem pre-order. Selain itu, tim juga mencoba melakukan pemasaran lewat sosial media instagram @potafee.id dan mengikuti expo Agrisymphony di IPB. Terdapat lebih dari 50 pemesanan dengan harga sebesar Rp15.000,- per bungkusnya.
“Harapannya dengan adanya produk ini selain bisa bawa keuntungan, juga bisa bermanfaat dari segi kesehatan dan lingkungan. Selain itu juga kami coba bantu memberdayakan petani2 lokal dengan cara pakai bahan-bahan lokal untuk produk kami,” ucap Lalita.
***
Reporter : Rani Zuwinta
Editor : Rani Zuwinta
Tambahkan Komentar