Salwa Reulina Ramallah Ginting
Sebuah tim hebat terdiri dari lima orang, yang dipimpin oleh Aliza Salsabila Febrianty, bersatu untuk menghadirkan perubahan positif di Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Dengan fokus pada pengolahan limbah bambu, tim ini telah menjalankan program pengabdian berupa edukasi mengenai Pengolahan Limbah Bambu Menjadi Barang Tepat Guna untuk Karang Taruna di Desa Rumpin.
Tim Rumpin Squad terdiri dari lima anggota yang memiliki semangat dan tekad untuk membuat perbedaan di tim mereka. Selain Aliza Salsabila Febrianty sebagai ketua tim, anggota tim lainnya termasuk Saadul Rijal, Mustika Ningrum, I Gede Yogi Permana, dan Nurhasanah Hasri. Bersama-sama, mereka membawa visi untuk mengubah cara penduduk Desa Rumpin melihat limbah bambu dan dampak positif yang bisa dihasilkannya.
Program Pengolahan Limbah Bambu ini didesain untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya lingkungan, mengembangkan keterampilan, dan mendorong semangat berwirausaha di kalangan pemuda Desa Rumpin. Program ini terdiri dari lima tahap, yakni Motivation Class, Training Class, Creative Class, Selling Class, dan Awi-Expo. Setiap tahap memiliki peran penting dalam membentuk pemuda Desa Rumpin menuju masa depan yang lebih baik.
Motivation Class, yang berlangsung bersamaan dengan kegiatan Awi-Source pada tanggal 13 Agustus 2023, adalah langkah awal dalam perjalanan ini. Sasaran program diajak untuk membangun mindset positif tentang limbah bambu dan potensinya. Materi yang diberikan membantu merubah pandangan mereka dan merangsang kreativitas mereka.
Langkah berikutnya adalah Training Class, yang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2023, bertujuan untuk membantu mengoptimalkan potensi diri sasaran dan memahami cara mengolah limbah bambu. Tim PKM melakukan demonstrasi pengolahan limbah bambu menjadi arang briket dan pupuk. Selama kegiatan ini, pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait pengolahan limbah bambu.
Creative Class, yang berlangsung bersamaan dengan Training Class, memberikan kesempatan bagi sasaran program untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh. Sasaran mengubah limbah bambu menjadi arang briket dan pupuk, dengan bimbingan dan pengawasan tim PKM. Hasilnya adalah antusiasme yang tinggi dan produk berkualitas tinggi yang dihasilkan oleh peserta.
Selling Class, yang berlangsung pada tanggal 10 September 2023, adalah langkah menuju kemandirian ekonomi. Sasaran diajari tentang metode pemasaran produk mereka, dengan fokus pada metode pemasaran BMC (Bisnis Model Canvas). Sebelum dan setelah pelatihan, pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur pemahaman mereka. Hasilnya, mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana memasarkan produk mereka dan menghasilkan pendapatan.
Program ini telah menciptakan dampak positif yang dapat dilihat dari berbagai aspek. Secara sosial, program ini telah mendorong perubahan perilaku yang lebih proaktif dan peduli terhadap limbah bambu di lingkungan pemukiman Masyarakat RT.03 Desa Rumpin dan sekitarnya. Lingkungan juga mendapat manfaat karena limbah bambu yang sebelumnya menumpuk kini dimanfaatkan sebagai arang briket dan media tanam.
Dari segi ekonomi, selain pemahaman yang lebih baik tentang pengolahan limbah bambu, dua produk ini juga dapat dipasarkan. Pendapatan tambahan dari penjualan produk tersebut telah membantu perekonomian mereka, meningkatkan kesejahteraan. . Pada tahun-tahun mendatang, Desa Rumpin diharapkan dapat menjadi contoh dalam pengelolaan limbah bambu, menarik mitra luar untuk berkontribusi pada pembangunan dan keberlanjutan. Ini akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, mengurangi limbah bambu yang berserakan, dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan.
Reporter: Salwa Reulina
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar