Program “Pandawa 5: Penguatan Karakter Integritas Anak-anak Pemulung Rumah Langit melalui Metode Collaborative Learning guna Mencetak 21st Century Learner” digelar oleh salah satu tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari IPB University. Sejalan dengan namanya, program ini mengangkat karakter integritas lima tokoh wayang Pandawa, yaitu dari tokoh Yudisthira sebagai tokoh kejujuran, Bima sebagai tokoh keberanian, Arjuna sebagai tokoh kerendahan hati, serta Nakula dan Sadewa sebagai tokoh keselarasan.
Pandawa 5 diusung oleh tim yang beranggotakan Nur Indah Fajarini dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Tri Ratna Chaniyatun dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Sendi Setiawan dari Departemen Manajemen, Muhammad Fassya Nopandi dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Zahrotul Huriyah dari Departemen Proteksi Tanaman, serta dibimbing oleh Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Sc dari Departemen Ilmu Keluarga Konsumen.
Berangkat dari keluhan Yayasan Rumah Langit yang khawatir anak binaannya memiliki karakter integritas yang rendah karena belum memiliki kurikulum pendidikan karakter, kelimanya kemudian berinovasi merancang program ini.
Pandawa 5 dilaksanakan sebanyak tiga belas kali pertemuan dalam rentang waktu 22 Juni–17 September 2023 di Yayasan Rumah Langit, Kramat Jati, Jakarta. Sasaran Pandawa 5 adalah lima belas anak binaan berusia 8–12 tahun. Anak-anak binaan ini terdiri dari tiga anak yang ikut memulung dengan orang tuanya, lima anak yang orang tuanya pemulung, dan tujuh anak yang orang tuanya mantan pemulung.
Program Pandawa 5 dilaksanakan dalam bentuk pendidikan berupa edukasi dan praktik yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, serta keterampilan anak-anak binaan. Pendidikan yang diberikan mengacu pada empat pilar pendidikan UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Adapun nilai integritas yang diajarkan adalah empat nilai integritas yang dikemukakan Stephen M.R. Covey: kejujuran, keselarasan, kerendahan hati, dan keberanian.
Materi edukasi dan praktik dibuat beragam, mulai dari pembiasaan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun), dongeng wayang pandawa, puzzle pandawa, kreasi poster integritas, game board integritas, pengerjaan proyek sosial, sampai pemberian apresiasi yang dinamai “Pandawarding”. Penyampaian materi pun dibuat semenarik mungkin, seperti diselingi ice breaking sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan kegiatan berjalan lebih menyenangkan.
Keseruan program ini diungkapkan oleh salah satu anak binaan, yaitu Khalyla. “Terima kasih kakak-kakak sudah mengajarkan karakter integritas kepada kami. Dari kakak, kami jadi tahu tokoh-tokoh Pandawa yang hebat,” ungkap Khalyla.
Avita, salah satu pengajar di Yayasan Rumah Langit juga mengaku sangat senang dengan adanya program ini. “Kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pandawa sangat positif untuk anak karena akhir pekan yang biasanya hanya diisi dengan bermain, jadi terisi kegiatan bersama Pandawa 5,” ujarnya.
Pandawa 5 berhasil mencapai tujuannya yang dibuktikan dengan pengetahuan anak binaan mengenai integritas bertambah, bahkan mereka bisa mengimplementasikannya. Selain itu, keberhasilan Pandawa 5 dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku anak-anak binaan yang menjadi lebih jujur, lebih disiplin, lebih percaya diri, dan lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya.
“Sejak dilakukannya kegiatan tambahan oleh kakak-kakak, anak saya yang awalnya masih suka bohong, jadi takut jika tidak jujur dan jadi berani menyampaikan,” ujar salah satu orang tua.
Dalam waktu dekat, pelaksanaan program Pandawa 5 akan dipresentasikan dalam PKP2. Selain itu, tim ini akan bekerja sama dengan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen untuk mengonversi program ini menjadi kegiatan magang. Terakhir, tim Pandawa 5 berencana untuk bermitra dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur guna mendukung keberlanjutan program.
Reporter: Hana Waldah Mariam
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar