Diberi nama Teh Anteng, teh unik ini merupakan sebuah produk inovasi dari tim PKM-K yang beranggotakan sekelompok mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University, yaitu Fatin Humairo’, Khoirunisa Yasmin, Hilmi Lathuf, Khonsa Mujahidah Nur Arrahmah, dan Trisma Auliya. Ide Teh Anteng bermula dari keinginan tim tersebut untuk mendayagunakan bahan-bahan yang biasanya dibuang begitu saja, utamanya hasil dari produk pertanian.
“Kami memilih biji melon karena melihat ketersediaannya yang cukup mudah didapatkan. Selain itu, dalam satu buah melon saja sudah terdapat banyak biji, tidak seperti beberapa buah lain yang hanya ada satu biji per buahnya,” terang Fatin, ketua tim Teh Anteng.
Setelah dikaji melalui berbagai literatur, biji melon ternyata mengandung senyawa flavonoid yang mampu mencegah sintesis kolesterol. Mendapati data ini, tim Teh Anteng lalu menjadikan biji melon tersebut sebagai bahan dasar dari produk mereka.
“Teh Anteng ini teh herbal, tidak seperti teh biasa yang terbuat dari daun tanaman teh, teh herbal bisa terbuat dari bagian tanaman yang lain,” tambahnya.
Tak hanya berkhasiat membantu mencegah kolesterol, Teh Anteng juga bermanfaat untuk meredakan stress. Tim Teh Anteng menambahkan ekstrak bunga chamomile dalam produk mereka. Ekstrak bunga chamomile inilah, yang memang sudah sejak zaman dahulu dimanfaatkan sebagai obat herbal pereda stress.
Yang menjadikan produk ini semakin unik, Teh Anteng dikemas dalam bentuk tablet, lengkap dengan tambahan gula. Bentuk tersebut memberikan keunggulan pada Teh Anteng dari segi kepraktisannya. Konsumen tinggal melarutkan satu tabletnya dalam air hangat, tanpa khawatir akan hadirnya sampah baru seperti ampas sisa teh dan sampah dari tea bag.
Tim Teh Anteng berharap, hadirnya inovasi ini mampu menjadi solusi atas tingginya kasus kolesterol dan penderita stress di Indonesia.
“Zaman sekarang, kolesterol tak hanya menjangkiti orang-orang yang sudah berumur saja. Apalagi melihat pola hidup dan jenis makan pada generasi yang melabeli dirinya sebagai generasi rebahan. Kasus-kasus negatif yang terjadi akibat stress beberapa waktu ini pun banyak bermunculan. Itu juga yang mendasari kami untuk menciptakan Teh Anteng,” papar mahasiswa semester 5 itu.
Saat ini Teh Anteng berhasil dipasarkan di sekitaran Jabodetabek. Kedepannya tim Teh Anteng berharap produknya bisa merambah ke seluruh pulau Jawa, bahkan hingga seluruh Indonesia. Para owner Teh Anteng juga berencana mengajak kerjasama sektor kesehatan untuk memperlebar sayap bisnisnya.
Reporter: Fatin Humairo’
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar