Tim PKM PM IPB yang diketuai oleh Rio Rizky Sandhi Pradana bersama tiga anggotanya, Dhea Ekaputri, Syifa Noer Sya’adah, dan Muhamad Rifqi Al-Wafi dibawah bimbingan Teduh Wulandari Mas’oed, M.Si. membuat program penguatan literasi matematika kepada siswa Sekolah Dasar Gunung Leutik. Program tersebut mereka beri nama Math Mission.
Rifqi menjelaskan, latar belakang dibentuknya program ini karena melihat kemampuan literasi matematika dan berpikir kritis pelajar di Indonesia yang masih tergolong rendah. Hal ini juga selaras dengan hasil PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2018 yang menyatakan pelajar Indonesia memiliki kemampuan literasi matematika dan berpikir kritis yang tergolong rendah.
“Hal ini kami temukan pula pada siswa-siswi Sekolah Dasar Gunung Leutik. Berdasarkan hasil wawancara yang kami lakukan pada tanggal 3 Februari 2023, beberapa permasalahan pendidikan di Sekolah Dasar Gunung Leutik, yaitu minat siswa terhadap matematika rendah, kurangnya pemahaman dan kemampuan siswa terhadap literasi matematika, dan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika,” tutur Rifqi.
Program telah terlaksana sejak 12 Agustus hingga 23 September 2023, dengan pertemuan dilakukan satu kali dalam satu minggu. Sasaran utama program ini adalah siswa-siswi SD kelas 4 dan 5, dengan total sebanyak 25 anak, serta 4 wali kelas, dan 1 kepala sekolah.
Rifqi menjelaskan, program ini terdiri dari 4 misi utama, yaitu We Give You Get, Play with Us, Boost Yourself, dan Cheerful. Setiap misi saling terhubung dan menjadi syarat untuk misi berikutnya. Selama pelaksanaan program peserta diberikan materi tentang berpikir kritis, pentingnya literasi matematika, sejarah perkembangan matematika, dan operasi aljabar dasar.
“Math Mission menghadirkan pendekatan yang lebih mudah dan menyenangkan dalam belajar matematika. Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan secara lisan dan tulisan, tetapi dibantu dengan alat peraga dan games interaktif untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang diajarkan,” ujar Rifqi.
Hingga saat ini, Math Mission telah menggunakan 7 jenis alat peraga, diantaranya mihan untuk belajar perkalian, papan montessori untuk belajar pecahan, dan map Math Adventure. Math Adventure merupakan games utama pada misi terakhir (Cheerful) yang dirancang untuk memperkuat pemahaman siswa. Ukurannya yang besar memungkinkan peserta bermain di atasnya dan mengerjakan instruksi yang tersedia.
Math Mission dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi matematika dan berpikir kritis siswa, serta menumbuhkan minat terhadap mata pelajaran matematika. Semua tahapan yang dilaksanakan diarahkan agar peserta tidak hanya memiliki kemampuan berhitung, tetapi paham akan konsep yang dilakukan serta memiliki kemampuan bernalar yang logis dan kritis dalam pemecahan masalah.
Reporter: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar