Karangpara, Wisata Alternatif Warga Sukabumi

Sumber : Vina
Sumber : Vina

Alam Indonesia tidak henti-hentinya menyuguhkan keindahan yang luar biasa, tidak terkecuali di Sukabumi khususnya di Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunung Guruh, yang menyuguhkan keindahan alam berupa bukit yang menjulang kaya akan karang layaknya pantai dengan hamparan sawah yang luas disekelilingnya. Hal ini kemudian dijadikan objek wisata yang dinamakan Karangpara.
Objek wisata ini mulai dibuka setahun yang lalu dan menjadi salah satu alternatif wisata bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya. Tiket masuk yang ditawarkan pun sangat terjangkau yakni Rp3.000/orang. Layaknya tempat wisata lain, Karangpara juga menyediakan spot selfie dengan tema alam. Pengunjung dengan semangat naik ke puncak karang kemudian mengabadikannya dalam sebuah foto. Kita dapat melihat hamparan sawah dan pedesaan yang mengarah ke Kabupaten dan Kota Sukabumi secara langsung. Uniknya, karang-karang di daerah ini memiliki nama yang khas misalnya saja karang goa, karang masjid, karang goong, karang hiu, dan lainnya sesuai dengan bentuk karang itu sendiri.
Akses menuju Karangpara hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit dan berjarak sekitar 8.2 km dari Kantor Polisi Cisaat. Jalan yang menuju objek wisata Karangpara juga kini semakin bagus karena sudah diaspal.
Soal fasilitas, Karangpara menyediakan banyak spot-spot yang sangat cocok untuk berfoto diantaranya jembatan hati dengan kayu yang dibuat menyerupai hati, saung-saung untuk beristirahat, dan beberapa permainan untuk anak-anak. Bahkan bulan Agustus kemarin Karangpara telah dijadikan sebagai tempat kejuaraan Motor Cross Bupati Cup sekabupaten Sukabumi.
Pihak pengelola Karangpara berharap agar kedepannya wisata ini dapat menjadi sumber pembelajaran dan semakin banyak diminati baik oleh warga Sukabumi maupun turis asing. Mereka juga berusaha untuk meningkatkan fasilitas lainnya agar wisatawan tidak bosan dan mengunjungi Karangpara lagi dilain kesempatan.

Vina Yunia
Ed: Alferdian Achmad

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.