Petani Desa Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah mengalami kesulitan mendapatkan air dikarenakan sungai yang digunakan sebagai sumber mengairi lahan persawahan mereka mengalami kekeringan. Akibatnya lahan sawah mereka kekurangan pasokan air. Keadaan hutan yang semakin gundul mengakibatkan jumlah cadangan air ikut menipis sehingga sungai-sungai menjadi kering. Pada Selasa (30/6), air di bendungan dibuka, sehingga mengakibatkan para petani berebut air. Bahkan petani sampai menyewa alat penyedot menggunakan diesel dengan biaya yang cukup mahal.
“Jika terus seperti ini, bisa-bisa petani tidak bisa menanam lagi,” ujar Teguh, salah satu petani yang merasakan dampak kekeringan.
Kekeringan tersebut terjadi saat mulai tumbuh bulir-bulir padi yang nantinya akan menjadi beras. Dikhawatirkan jika kekeringan terus berlanjut, maka petani bisa mengalami gagal panen.
Selain masalah kekeringan, petani sering dibuat pusing dengan adanya hama, seperti tikus dan wereng. Petani tidak bisa berharap banyak terhadap hasil panen yang didapat. Beberapa tahun terakhir, hasil panen yang dihasilkan sedikit dan terus mengalami penurunan. Namun, setidaknya hasil tersebut masih bisa digunakan untuk makan sampai panen selanjutnya. Petani berharap pemerintah memberikan solusi untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut, seperti mendatangkan penyuluh pertanian. Sayangnya, Kabupaten Pemalang bukan salah satu daerah tujuan dari kegiatan IPB Goes to Field (IGTF) yang akan dimulai bulan Agustus mendatang.
Diah Ayu Restanti
Semoga kekeringan di pemalang, indramayu dan cirebon segera berakhir 🙁