Kurban di Masa Pandemi

Fakultas Kedokteran Hewan IPB University memberikan informasi terkait pemilihan, penanganan, dan penyembelihan hewan kurban yang syar’i di masa pandemi. Informasi tersebut disampaikan oleh Drh. Supratikno, Dosen Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi IPB University, melalui seminar nasional “Kupas Tuntas Seputar Kurban di Era Pandemi Covid-19” (17/7).

Drh. Supratikno mengatakan, “Di tengah kondisi pandemi, terdapat tantangan sendiri dalam melakukan prosesi penyembelihan hewan kurban. Proses penyembelihan kurban menjadi lebih sulit karena adanya pengurangan petugas untuk menghindari penularan Covid-19.”

Terdapat tiga kunci utama dalam proses penyembelihan, yaitu lingkungan, petugas, dan peralatan. Lingkungan menjadi kunci pertama yang mempengaruhi secara langsung proses penyembelihan. Hal terkait lingkungan yang perlu dipersiapkan di antaranya lokasi penurunan ternak dan penampungan, tempat penyembelihan, tempat pengolahan limbah, persiapan penggantungan karkas, serta tempat penanganan karkas dan daging. Tempat-tempat tersebut harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu sehingga ketika proses penyembelihan berlangsung, tidak akan menghambat proses penyembelihan tersebut.

Kunci yang kedua yaitu terkait pembagian tugas. Pembagian tugas harus jelas karena adanya pengurangan petugas di masa pandemi. Pada masa pandemi ini, petugas perebahan dan penyembelihan yang boleh ikut serta hanyalah orang-orang yang kompeten. Penugasan juga lebih difokuskan pada bagian pengulitan, pengeluaran jeroan, dan penggantungan karkas, yaitu dengan memperbanyak petugas di bagian tersebut. Hal ini dilakukan agar daging dapat terurus dengan benar sehingga mencegah daging menjadi busuk.

Kunci terakhir adalah peralatan. Banyak orang yang tidak terlalu memerhatikan kelengkapan peralatan yang digunakannya, padahal peralatan yang baik dapat membantu proses kurban sehingga berjalan dengan lancar. Peralatan yang perlu disiapkan adalah pisau sembelihan, peralatan untuk handling hewan, dan kait penggantung daging.

Menurut Drh. Supratikno, ada lima prinsip dalam kesejahteraan hewan agar berlaku ihsan kepada hewan sembelihan. Prinsip tersebut adalah bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit, bebas dari rasa takut dan tertekan, serta bebas untuk mengekspresikan perilaku alaminya. Hal ini dilakukan untuk menghindari stress pada hewan, melancarkan proses penyembelihan, dan untuk memastikan daging benar-benar aman dikonsumsi.

Pada saat pandemi, maka upaya menjaga kesehatan bersama menjadi suatu kebutuhan. Dalam pemaparan Drh. Supratikno juga dilengkapi dengan pembahasan protokol kesehatan ketika menyembelih hewan kurban. Proses penyembelihan kurban perlu dilakukan mengikuti protokol kesehatan, mengingat tahun ini dilakukan di masa pandemi. Penyesuaian perlu dilakukan agar kegiatan keagamaan dapat terlaksana dengan baik, tanpa memperparah kondisi pandemi saat ini.

Reporter: Nana Oktaviana dan Khadija Sakinah Kusumadila
Sumber gambar: YouTube FKH IPB Official
Editor: Ikfanny Alfi Muhibbah Shalihah

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.