Sepertinya sudah menjadi rahasia umum bahwa dongeng-dongeng yang kita cintai semasa kecil tidaklah seindah yang ditampilkan dalam film-film. Dari Cinderella hingga Sleeping Beauty, apa-apa yang hari itu kita baca dan hingga kini kita ingat memiliki akar yang jauh lebih gelap. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya “penghalusan” saat dongeng tersebut difilmisasi. Baik untuk menyesuaikan segmentasi penonton maupun karena dianggap terlalu vulgar.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat film adaptasi dongeng yang justru lebih gelap daripada dongengnya sendiri. Boleh jadi inilah yang terjadi pada Tale of Tales.
Tentang Tale of Tales
Tale of Tales adalah film fantasi keluaran 2015. Film ini merupakan adaptasi dari Pentamerone atau Lo cunto de li cunti overo Lo trattenemiento de peccerille (The Tale of Tales, or Entertainment for Little Ones) yang ditulis oleh Giambattista Basile. Film ini disutradarai oleh Matteo Garrone serta dibintangi oleh Salma Hayek sebagai ratu Longtrellis, Vincent Cassel sebagai raja Strongcliff, Toby Jones sebagai raja Highhills, dan John C. Reilly sebagai raja Longtrellis.
Tale of Tales memuat tiga kisah dari Pentamerone, yakni La Cerva Fatata (The Enchanted Doe), La Vecchia Scorticata (The Flayed Old Lady), dan La Pulce (The Flea) dengan tambahan elemen dari kisah Basile lainnya serta sentuhan lisensi artistik. Oleh sebab itu, ketiganya memiliki perbedaan dengan versi aslinya dalam Pentamore yang menjadikan Tale of Tales tampak lebih gelap. Kendati demikian, Tolovaj melalui situs owlcation menyebutkan bahwa beberapa “ketajaman menggigit” dari Pentamerone yang asli telah hilang melalui terjemahan dan bahwa sebenarnya, sebagian besar isinya disensor secara ketat. Jadi, serta-merta menyebut Tale of Tales lebih gelap dari Pentamerone hanya karena dalam versi aslinya tidak seintens itu tampaknya bukan hal yang cukup bijaksana.
Tentang Pentamerone
Editor pertama Basile memberi nama Il Pentamerone (bahasa Yunani [pénte] ‘lima’ dan [hêméra] ‘hari’) untuk buku ini. Bukannya tanpa alasan, judul tersebut diberikan lantaran kemiripannya dengan Decameron, kumpulan cerita pendek dari Giovanni Boccaccio. Keduanya sama-sama berkisah tentang sekumpulan orang yang berturut-turut bercerita dalam rentang waktu tertentu, menciptakan konsep cerita berbingkai atau sederhananya ‘cerita dalam cerita’. Perbedaannya, kisah-kisah Decameron dituturkan selama sepuluh hari sedangkan Pentamerone lima hari.
Pentamerone sendiri pertama kali dipublikasikan pada 1634-1636 dalam dialek Napolitan dengan sejumlah vulgarisme dan banyak elemen yang tidak cocok untuk telinga-telinga sensitif. Pentamerone memuat 49 cerita yang di antaranya memuat versi sastra pertama dari Cinderella, Sleeping Beauty, Rapunzel, hingga Hansel and Gretel.
Sinopsis Tale of Tales
Dari pencarian pahit ratu Longtrellis, dua saudari misterius yang memprovokasi hasrat seorang raja, hingga raja Highhills yang terobsesi dengan kutu raksasa, ini bukanlah film penuh keajaiban yang diimajinasikan oleh sosok kanak-kanak kita. Segmen pertama bercerita tentang dua lelaki berbeda ibu. Namun, kedekatan mereka membuat ratu Longtrellis kesal dan sebagaimana yang dia deklarasikan, dirinya rela membayar apa pun jika itu berhubungan dengan sang putra.
Segmen kedua dan berjalan beriringan mengenai seorang raja yang membiarkan fantasinya menari-nari mengenai wanita jelek keriput. Semua berjalan cukup baik hingga sang raja meminta ‘lebih’ dari sekadar melihat jari mereka. Segmen terakhir yang pada akhirnya menjadi penutup berfokus pada seorang putri raja yang mendambakan suami sempurna. Akan tetapi, cara sang ayah memilihkan suami menghancurkan mimpi gadis itu, seluruhnya.
Berikut akan diulas lebih lanjut beberapa perbedaan signifikan Tale of Tales dengan Pentamerone. Perlu diingat bahwa setelah ini akan menjadi spoiler bagi mereka yang belum menonton Tale of Tales.
La Cerva Fatata: Tale of Tales versus Pentamerone
Alih-alih sang raja menjadi bayaran sebagai “nyawa dibayar nyawa”, dalam Pentamerone justru ratusan nelayan yang mengambil jantung naga laut. Tak disebutkan pula bahwa mereka kehilangan nyawa dalam prosesnya. Dalam Pentamerone juga, sosok monster yang belakangan diketahui merupakan sang ratu—yang dihadapi Jonah (Canneloro dalam Pentamerone) dan Elias (Fonzo dalam Pentamerone) tidak ada.
Jonah dalam bahaya karena disekap sesosok ogre (dalam terjemahan lain ghul) yang berubah wujud menjadi rusa ketika Jonah sedang berburu. Elias, yang menelusuri jejak Jonah, telah mengetahui trik ogre tersebut dan dengan demikian mampu menyelamatkan Jonah. Sang ratu tetap hidup hingga cerita berakhir.
La Vecchia Scorticata: Tale of Tales versus Pentamerone
Barangkali adegan paling membekas di benak penonton adalah ketika Dora (dalam Pentamerone kedua bersaudari hanya disebut “wanita tua”) bertemu penyihir setelah dilempar dari istana—penyihir yang kemudian mengubahnya menjadi muda dan cantik dengan “cara khusus”.
Dalam Pentamerone, justru peri-peri sedih yang muncul. Melihat kondisi Dora yang tertahan di pohon, tawa mereka meledak. Untuk membayar kegembiraan yang dirasakan, mereka membuat Dora menjadi muda, cantik, mengenakan permata dan pakaian hingga laksana seorang ratu. Kemudian perihal kecemburuan Imma. Dia memang iri, tetapi hanya di titik memaksa saudarinya memberi tahu rahasianya. Setelah memaksa seorang tukang cukur untuk mengulitinya dan darah akhirnya meninggalkannya, Imma pun tutup usia.
La Pulce: Tale of Tales versus Pentamerone
Dalam Pentamerone, suami sang putri Violet (Porziella dalam Pentamerone) diperjelas menjadi ogre (di salah satu terjemahan) dan ghul (di terjemahan lain). Penyelamat sang putri juga bukan satu keluarga akrobat, melainkan hanya seorang ibu dan ketujuh anaknya, Mase, Nardo, Cola, Micco, Petrullo, Ascadeo, dan Ceccone “… yang serupa tujuh raksasa.”
Masing-masing memiliki kekuatan yang digunakan untuk melarikan diri dari suami sang putri, antara lain Ascadeo yang dapat menjadikan batu lemparannya sebuah benteng kuat dan Ceccone yang bahkan dapat memanah mata unggas pada jarak satu mil. Kekuatan-kekuatan tersebut jugalah yang pada akhirnya mematikan suami Violet. Beberapa hari setelah putri kembali ke istana, dia pun menikah dengan seorang pangeran tampan. Para penyelamatnya tak lupa dihadiahi kekayaan.
Perbedaan-perbedaan tersebut, mulai dari segmen cerita La Cerva Fatata, La Vecchia Scorticata, hingga La Pulce tidak hanya seperti yang telah diulas di atas. Masih ada detail dan perbedaan lain antara Tale of Tales dengan Pentamerone. Canneloro, Fonzo, para wanita tua, dan Porziella masih menunggu untuk ditemukan.
Sumber gambar: Amazon.com
Reporter: Fida Zalfa Lathifah Yasmin
Editor: Fatin Humairo’
Tambahkan Komentar