Eksplorasi Hasil Hutan Bukan Kayu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Pada tanggal 27 Juni – 4 Juli 2015 mahasiswa Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan kegiatan Eksplorasi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Resort Cisoka, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Salah satu program kerja dari himpunan profesi Forest Manajement Students’ Club (FMSC) ini mengangkat tema tentang potensi HHBK di kawasan hutan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan.

Kondisi hutan Indonesia semakin lama semakin menurun disebabkan pemanfaatan hutan sejauh ini cenderung hanya hasil kayu saja. Dengan mengetahui potensi HHBK yang ada dan bernilai ekonomis diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat karena ternyata pemanfaatan HHBK ini memberikan kerusakan hutan yang lebih minim dibandingkan dengan hasil hutan kayu, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebetuhan dari HHBK sekaligus menjaga hutan tetap lestari. Kegiatan ini melibatkan satu bidang fokus keilmuan Manajemen Hutan yang dituangkan dalam bentuk Kelompok Studi (KS) yaitu KS Pemanfaatan, dengan tujuan untuk menginventarisasi potensi HHBK yang ada di kawasan hutan yang hasilnya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.

Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan membuat areal pemanfaatan HHBK dengan tracking di GPS, inventarisasi jenis HHBK yang ada, serta marking dengan GPS untuk jenis HHBK yang ada dalam areal tersebut. Setelah semua data yang dibutuhkan sudah lengkap, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan mengkajinya berdasarkan bidang ilmu yang telah diajarkan di Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Nantinya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat kebijakan oleh pihak pengelola kawasan dan dapat dijadikan kerjasama dengan pihak industri untuk memperoleh bahan baku.

“Rencana kedepannya akan ada seminar, yang akan dilaksanakan pada awal Oktober. Harapannya kegiatan ini dapat berlanjut, bisa membantu pihak pengelola kawasan serta masyarakat sekitar kawasan.”  Ujar Tri Wahyu Legawa, ketua pelaksana kegiatan Eksplorasi HHBK.

Nisa Hasaningtyas