Tim PKM-PM Zenergy laksanakan program Synergize 3 : Start to Up pada Sabtu (23/9/2023) lalu di Sekolah Pengelolaan Sampah (SPenSa) tepatnya di Kelurahan Marga Jaya, Kota Bogor dan Taman Semangat IPB University.
Zenergy adalah salah satu Tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang lolos pendanaan Kemendikbud pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa 2023. Zenergy merupakan akronim dari Zero Generation Synergy yang memiliki tujuan untuk mengoptimalkan peran Gen-Z melalui kolaborasi dan sinergi berlandaskan kesadaran ekologis. Zenergy hadir sebagai wadah untuk menyadarkan peran pemuda yang seharusnya menjadi katalis perubahan, khususnya pada aspek lingkungan melalui upaya zero waste yang partisipatif dalam menyelesaikan masalah sampah.
Tim ini beranggotakan Perdiansyah selaku Ketua diikuti oleh Piki Ramdani, Raden Pradjasoejatma, Achsel Suherman, dan Dimas Cahyaning Tyas selaku anggota. Program yang diusul oleh tim ini adalah “Zenergy : Pemberdayaan Gen-Z Melalui Project- Based Learning Berbasis Deep Ecology Sebagai Optimalisasi Zero Waste di SMA Negeri 1 Cisarua”.
Synergize 3 : Start to Up merupakan salah satu dari beberapa rangkaian lain dalam program yang dilaksanakan. Pada kegiatan ini Pioneer Zenergy (sebutan untuk siswa SMA yang diberdayakan) diajak mengunjungi tempat pengelolaan sampak organik, anorganik, bahkan B3. Tujuan dari dilaksanakannya Synergize 3 adalah agar para Pioneer mampu mengetahui bagaimana proses pengelolaan sampah melalui berbagai metode di tingkat komunitas.
Siswa SMA yang mengikuti program Synergize 3 mendapatkan edukasi mengenai cara-cara pengelolaan sampah dengan bantuan magot, melihat alat peubah sampah plastik menjadi bahan bakar, edukasi pembuatan pupuk kompos, pembuatan paving block dari sampah plastik, serta edukasi lainnya terkait sampah.
Kegiatan diawali dengan edukasi pengelolaan sampah organik dengan bantuan magot dan edukasi pengelolaan sampah anorganik. Siswa diperlihatkan alat yang dapat mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar kendaraan. Setelah itu kegiatan berlanjut di Rumah Merah. Siswa diperlihatkan tempat budidaya magot (larva dari lalat BSF). Kemudian kegiatan pindah ke Rumah Biru yang memperlihatkan alat peubah air hujan menjadi air siap pakai.
Kegiatan lalu dilanjutkan di Taman Semangat IPB. Pioneer diperlihatkan hasil produk IPB seperti pupuk siap jual dan paving block dari sampah plastik. Di Rumah Organik, siswa diperlihatkan bagaimana proses pembuatan pupuk kompos yang berasal dari sampah organik seperti dedaunan.
Kegiatan ini dihadiri oleh guru besar IPB University, Prof. Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, Msc selaku pemandu edukasi di Sekolah Pengelolaan Sampah, Dr. rer. net. Rina Mardiana S.P, M.Si selaku dosen pendamping, dan Pak Agus selaku pengelola Taman Semangat IPB.
Perdiansyah selaku ketua tim mengatakan, “Harapannya setelah dilaksanakan Synergize 3 ini para Pioneer mampu mengetahui bagaimana sampah dikelola di tingkat pengelolaan sampah serta komunitas. Selain itu kami harap para Pioneer mampu membawa pengetahuan yang sudah mereka dapatkan untuk bisa diterapkan di lingkungan sekolah serta masyarakat”.
***
Reporter : Rani Zuwinta
Editor : Rani Zuwinta
Tambahkan Komentar