Bangun Sikap Peka Isu Pertanian, Kastrat BEM Faperta Gelar Diskusi

Sumber : Alferdian Achmad
Sumber : Alferdian Achmad

Untuk manjawab keresahan mahasiswa mengenai keberlanjutan Upsus Pajale (Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai), BEM Faperta melalui Departemen Kajian Strategis-nya mengadakan diskusi offline. Diskusi bertajuk “Apa Kabar Upsus Pajale?” yang terbuka untuk umum ini diadakan di koridor Pinus, Jumat (16/3).

Upsus Pajale adalah program pemerintah Jokowi guna mewujudkan kedaulatan pangan nasional dengan fokus tiga komoditas: padi, jagung, dan kedelai. Program ini direncanakan tercapai dalam tiga tahun yang dimulai sejak 2015. Kementrian Pertanian (Kementan) yang menjalankan program ini tidak hanya fokus pada peningkatan luas tanam, tetapi juga sarana pendukung dan produktivitas daerah sentra pangan.

Diskusi ini menghadirkan Bonjok Istiaji, Dosen Politik Pertanian, dan Hizbi, mahasiswa yang terlibat langsung sebagai pendamping upsus saat Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Setiap desa itu ada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan mereka mendapat bantuan alat serta bibit. Akan tetapi, bantuan yang diberikan pemerintah beberapa tidak digunakan karena tidak cocok dengan lahan mereka. Upsus juga menyangkut perbaikan jalur irigasi tersier dan hasilnya di desa kami tidak terlalu banyak juga yang terbangun,” jelas Hisbi saat menceritakan pengalaman KKN-nya.

Upsus memang belum memenuhi target nasional dan masalah terus ada untuk menghambat realisasi swasembada. Kunci keberhasilan program ini adalah dengan membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

“Membangun pertanian itu ‘membangunkan’ petani sebagai subjek pertanian itu sendiri. Kalau petani sudah ‘pinter’, jangan bayangkan petani yang sekarang, tetapi kalian yang akan menjadi petani pintar dan kaya,” ujar Bonjok.

Dibalik itu semua, beberapa daerah berhasil merealisasikan upsus pajale. Pertanian Indonesia terus-menerus berbenah. Peran pemerintah, penyuluh, dan mahasiswa dalam mengawal program ini nyata adanya.

“Tujuan diskusi ini adalah memberikan pencerdasan kepada mahasiswa agar lebih peka terhadap program strategis pemerintah dan membuka wawasan tentang masalah pertanian yang ada,” jelas Yuda, Ketua Pelaksana Diskusi.

Alferdian Achmad

Editor : Efi S.

Avatar

Alferdian Achmad

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.