JAKUMEN, Fitobiotik Pengganti AGP untuk Ayam Broiler Ciptaan Mahasiswa IPB

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) IPB University berhasil menciptakan Jakumen, antibiotik yang berasal dari bahan herbal pengganti antibiotic growth promotor (AGP) untuk ayam broiler. Tim yang beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Peternakan angkatan 58 ini berada di bawah bimbingan Ir. Dwi Margi Suci, M.S, dengan anggota tim yakni Tegar Hendardityo, Nazwa Aulia Khasanah, Bagas Allansyah, dan Putri Aulia Romadhani.

Jakumen sendiri merupakan akronim dari tiga bahan pembentuknya, yaitu jahe merah, kunyit, dan meniran. Konsumsi ayam ras di Indonesia yang semakin meningkat, dengan larangan penggunaan antibiotic growth promotor (AGP) karena residu antibiotiknya yang memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia, membuat Jakumen hadir. Jakumen diharapkan dapat menjadi jawaban bagi penggunaan antibiotik yang dilarang oleh pemerintah dalam Permentan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Obat Hewan.

JAKUMEN Herbal Feed Additive                                                    Sumber: Narasumber

Bahan-bahan pembentuk Jakumen dipilih karena memiliki berbagai manfaat yang saling melengkapi. Jahe merah memiliki komponen bioaktif berupa minyak atsiri, oleoresin, dan gingerol, yang berfungsi memperbaiki produktivitas, memengaruhi kualitas produk, serta meningkatkan kesehatan hewan ternak. Kunyit dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja organ pencernaan, mengurangi jumlah bakteri patogen, serta membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri yang berperan terhadap kesehatan tubuh dan perkembangan saluran pencernaan ayam broiler. Yang terakhir Meniran, yang sering kali dianggap sebagai tanaman liar, ternyata memiliki peran dalam menghambat dan melawan bakteri, serta dapat meningkatkan efisiensi pakan ayam karena kandungan senyawa bioaktifnya seperti alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin.

Jakumen sendiri dirancang sejak periode PKM berlangsung. Teknik pembuatannya pun cukup sederhana, yaitu dengan mengeringkan ketiga bahan tadi hingga kadar airnya kurang dari 15%, kemudian digiling, dicampur, dan yang akhirnya dikemas. Cara penggunaannya juga cukup mudah: cukup larutkan satu sachet Jakumen untuk 1 liter air minum, lalu aduk hingga merata. Selain tersedia secara offline, Jakumen juga tersedia di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, dan komunitas peternak ayam di Facebook. Strategi pemasarannya menggunakan dua metode, yakni Business to Business (B2B) dengan memasarkan dan menitipkan Jakumen pada toko-toko pakan ternak, serta Business to Customer (B2C) dengan secara langsung kepada para peternak di sekitar IPB University.

Sumber: Narasumber

Dengan terciptanya Jakumen, Bagas, salah satu anggota PKM-K, berharap dapat membantu peternak meningkatkan produktivitas. Selain itu, Tegar, ketua tim PKM-K, menambahkan, “Dengan terciptanya Jakumen, semoga dapat menjadi edukasi bahwa banyak bahan-bahan yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh peternak. Dan juga harapannya, produk ini bisa semakin berkembang, inovatif, dan menjadi support di peternakan,” tuturnya.

***

Reporter : Fera Kristanti

Editor: Fairuz Zain

Fera Kristanti

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.