Salah satu upaya mendukung pendidikan inklusif, Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) MELANGKAH yang diketuai oleh Najma Hamidha (ILKOM 60) dan beranggotakan Imam Sutarja (IKK 60), Rhizka Alifia Maryadinnisa (SKPM 59), Afifah Nur Inayah (MAT 60) serta Siti Rena Handayani (SKPM 59), di bawah bimbingan Dr. Ir. Rilus A. Kinseng, MA, telah melakukan penelitian mengenai keberlanjutan angkutan sekolah disabilitas di DKI Jakarta. Program ini mempunyai tujuan untuk memastikan bahwa anak-anak disabilitas di Jakarta mendapatkan akses pendidikan yang setara dan nyaman. Diluncurkan pada 17 Januari 2024 oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta, bus sekolah disabilitas dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi siswa disabilitas, memberikan mereka kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi kenyamanan, mengkaji hambatan penyediaan, menilai tingkat keberlanjutan, dan memberikan rekomendasi regulasi baru serta evaluasi untuk Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix method) melalui kuesioner kepada 40 pengguna bus dan wawancara bersama mereka, 5 non-pengguna, dan 7 dari pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim PKM-RSH MELANGKAH ini meliputi survei lapangan pada 27 April 2024, pengambilan data riset dan wawancara pada 16 Mei 2024, serta evaluasi program pada 31 Mei 2024. Melalui metode ini, peneliti dapat memperoleh data yang komprehensif dan mendalam tentang pengalaman serta kebutuhan pengguna bus sekolah disabilitas. Hasil wawancara menunjukkan bahwa seluruh responden setuju dengan keberadaan bus sekolah disabilitas yang membantu siswa mengakses pendidikan dengan lebih nyaman.
Hal yang paling berkesan selama penelitian adalah ketika bertemu dengan adik-adik disabilitas saat mereka turut menaiki bus. “Keseharian mereka mungkin hanya bertemu para dokter, orang-orang lanjut usia yang merawat mereka, dan orang-orang di sekeliling mereka. Saat kami (Tim Melangkah) menyusuri Jakarta bersama, terlihat raut bahagia saat bertemu kami. Pengalaman ini pun menjadi salah satu pengalaman paling berkesan bagi kami,” tutur Rhizka, salah satu anggota tim PKM-RSH MELANGKAH.
Penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan bus sekolah disabilitas di Jakarta disambut positif oleh masyarakat dan memberikan dampak signifikan dalam mendukung pendidikan inklusif. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan bahwa program ini terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi siswa disabilitas di Jakarta. Teruslah maju, MELANGKAH!
***
Reporter: Masayu Nayla Shakufa
Editor: Fairuz Zain
Tambahkan Komentar