Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) di depan Gedung Merah Putih KPK pada Senin (27/9) telah melaksanakan Aksi Nasional sebagai bentuk penolakan atas pemecatan 57 pegawai KPK.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, sedang menjalankan tugas dinas di Jambi saat ratusan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi. Akibatnya mahasiswa tidak dapat menemui Firli Bahuri untuk menyampaikan tuntutan secara langsung.
Langit Biru selaku Presiden Mahasiswa IPB menjelaskan, “Salah satu tujuan utama kita adalah masuk ke depan Gedung KPK, kemudian mengirimkan perwakilan-perwakilan kita untuk bertemu dengan pimpinan KPK dan untuk menuntut beberapa hal.”

Adapun dalam penjelasannya, tuntutan tersebut antara lain yang pertama menuntut pencabutan SK pemberhentian 57 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Kedua, perihal pemberantasan korupsi yang indeks nya menurun dari tahun ke tahun sejak disahkannya UU KPK No. 19 Tahun 2019. Ketiga, meminta Fadli Bahuri mundur dari jabatannya karena telah melanggar etik berat saat menjabat Deputi Penindakan KPK.
Diketahui pada Kamis (23/9), BEM SI dan GASAK telah mengirimkan surat ultimatum kepada Presiden Jokowi terkait persoalan KPK dan pemberhentian 57 pegawai KPK. Dalam surat tersebut BEM SI dan GASAK meminta ketegasan Presiden Jokowi dalam menyikapi berbagai upaya pelemahan KPK.
Perwakilan GASAK menegaskan bahwa GASAK dan BEM SI siap kembali turun ke jalanan dalam waktu dekat dan akan membawa jumlah massa yang lebih besar. “Kami mengajak seluruh elemen untuk kembali merapatkan barisan, untuk kembali turun ke jalan dan menyampaikan tuntutan yang belum bisa kita capai bersama-sama,” jelasnya.
Reporter: Putri Arum Puspitasari
Foto: Syamsul Fajar Alfath
Tambahkan Komentar