Berangkat dari keresahan mengenai belum jelasnya keputusan penurunan UKT di masa pandemi ini, beberapa mahasiswa IPB melakukan aksi daring lewat Twitter. Gerakan yang diinisiasi oleh akun @melawanipb ini dimulai pada Sabtu, 20 Juni pukul 13.00 WIB. Mahasiswa yang terlibat menyuarakan keluhannya dengan menyertakan tagar #InstitutPalingBorjuis dan #NatapLayarTetapBayar. Hingga pukul 15.15 WIB, tagar #InstitutPalingBorjuis menduduki predikat trending kedua di Indonesia dengan 3.781 cuitan.
Ajakan untuk melakukan aksi ini diunggah oleh akun @melawanipb lewat poster yang disebarkan pada Jumat (19/06) malam. Dalam poster tersebut, akun ini juga melayangkan tuntutan kepada pihak kampus. Lima tuntutan tersebut adalah penurunan UKT, kemudahan prosedur pencicilan, pembebasan biaya wisuda daring, penyelesaian subsidi kuota, dan transparansi UKT.
Tuntutan-tuntutan tersebut dilayangkan mengingat dampak COVID-19 yang menghambat perekonomian masyarakat Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi perkuliahan yang dilakukan di rumah sontak menghentikan kegiatan praktikum. Hingga saat ini, belum ada kebijakan dari pihak kampus mengenai penurunan UKT bagi mahasiswa mengingat sudah ada ketentuan penyesuaian UKT dari Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, subsidi kuota pun belum diterima oleh seluruh mahasiswa.
Berdasarkan klaim pada cuitannya, motor dari aksi ini, @melawanipb merupakan gerakan yang tidak berafiliasi dengan BEM KM IPB. Menurutnya, gerakan ini lahir dari keresahan mahasiswa, baik mahasiswa vokasi, S1, maupun S2. Gerakan ini dilaksanakan tanpa adanya kajian sebelumnya.
Berikut ajakan yang dicuitkan oleh akun @melawanipb, “ALERTA! ALERTA! ALERTA! IPB Darurat UKT, udah gaada alesan UAS ayah ibu kita sedang was was! Biaya kuliah enggak waras! sedangkan penghasilan ngepas. Masih mau diem aja? udah gaada waktu lagi, sekarang saaatnya MENGGUGAT REKTORAT! #InstitutPalingBorjuis #NatapLayarTetapBayar”.
Sumber gambar: twitter.com/melawanipb
Reporter: Miranda Octaviana
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar