
Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) di depan Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Sabtu (13/4) telah melaksanakan Aksi Nasional “Indonesianya Rakyat” menuntut kepada kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon) untuk menandatangani lima gugatan yang tertera dalam naskah aksi. Akan tetapi, kedua pihak baik Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak menemui massa aksi.
“Sangat disayangkan kedua paslon pada kesempatan malam hari ini pun tidak berani untuk bertemu mahasiswa,” ungkap Muhammad Nurdiyansyah (Dadan), Koordinator Pusat BEM SI dan Presiden Mahasiswa (Presma) IPB
Dadan menegaskan telah melaksanakan berbagai upaya untuk mengundang kedua paslon. Telah dilakukan upaya secara formal dengan mengirimkan surat kepada TKN dan BPN di berbagai daerah. Selain itu, upaya diplomasi juga telah dilaksanakan dengan menghubungi mitra baik TKN atau BPN secara perorangan.
Upaya Aksi Nasional pun dilanjutkan secara perwakilan dengan menghadiri acara Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Kelima. Bertepatan dengan undangan acara debat, Dadan berniat untuk melanjutkan eskalasi isu ke dalam acara bersama perwakilan BEM SI yaitu UNJ dan UGM. Presma UGM Atiatul Muqtadir menuturkan komitmen tidak akan mengganggu jalannya debat dan akan meminta tanda tangan naskah kedua paslon secara langsung sehabis acara.
“Kita berkomitmen untuk tidak mengganggu terselanggaranya debat karena kita ingin masyarakat mendapatkan haknya untuk mengetahui visi misi capres dan cawapres sehingga mereka maksimal dalam menyampaikan itu,” tegas Atiatul
Putri Arum Puspitasari
Editor: Aditya Mukti P
Tambahkan Komentar