Redaksi Koran Kampus
Tergerak untuk menginisiasi pendidikan pertanian di Desa Sukadamai, Tim PKM-M Agriyoungs (Agroecological for Youngs) terus berikan edukasi melalui pesantren sebagai fokusnya. Kegiatan yang sudah berlangsung selama kurang lebih satu bulan ini memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai: menciptakan pilihan pekerjaan kepada santri dan menjadikan pesantren binaan menjadi role model pertanian.
“PKM-M Agriyoungs merupakan inovasi sekaligus gerakan edukasi pertanian berbasis lingkungan, pengelolaan, dan pengembangan sumber daya manusia dalam sektor pertanian. Program ini merupakan salah satu solusi inovatif pengelolaan sumber daya manusia di Desa Sukadamai yang dirancang agar remaja di pesantren Desa Sukadamai memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap sektor pertanian yang berkelanjutan sebagai salah satu warisan kearifan lokal,” jelas Taofik, Ketua Tim PKM Agriyoungs.
Agriyoungs merupakan program yang unik, karena tidak banyak PKM pengabdian yang memanfaatkan potensi pesantren. Tiga metode belajar (visual, auditory, dan tactual learning) yang ada, menjadi landasan utama dalam membekali santri dengan ilmu pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. “PKM ini juga merupakan salah satu bentuk perhatian kita terhadap masalah-masalah pertanian terutama regenerasi sumber daya manusianya,” tambah Agung, anggota Tim PKM Agriyoungs.
Harapan yang diemban Agriyoungs antara lain masyarakat Desa Sukadamai mampu mengembangkan potensi pertaniannya dan terkhusus santri mampu bersaing serta memiliki kemauan untuk terjun di pertanian desanya. Mahasiswa lain juga diharapkan ikut berkolaborasi menjadi volunteer sebagai bentuk nyata mahasiswa pertanian. “Kolaborasi dengan mahasiswa dan platform lain sangatlah terbuka demi terwujudnya harapan-harapan itu,” tutup Taofik.
Alferdian A
Editor:Tasya C
Tambahkan Komentar