Pandemi COVID-19 seperti belum menemui babak akhir. Di tengah negara lain yang sudah melewati fase second wave, kasus di Indonesia justru makin hari makin melonjak. Kamis (5/11), tercatat muncul lebih dari 8000 kasus baru. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc. beserta segenap pimpinan fakultas.
“Sesuai Dirjen dan menteri, kampus boleh membuka akses, tetapi perlu dipertimbangkan kesehatan dan keamanan dosen serta mahasiswa karena sebagian besar dosen berumur 50 tahun ke atas sehingga rentan terkena COVID-19,” jelasnya. Sebagian besar fakultas juga menginginkan pembelajaran daring melihat belum adanya prediksi tepat mengenai COVID-19.
IPB saat ini sedang tahap persiapan fasilitas sesuai syarat yang diajukan Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu mitigasi dan prosedur ketat. Persiapan ini meliputi dua ratus tempat tidur untuk isolasi di Rusunawa dan Asrama Internasional. Hal itu karena rumah sakit di Bogor tidak cukup untuk menampung banyak pasien.
Selain itu, di setiap ruangan disiapkan lampu-lampu ultraviolet untuk mematikan virus. Beberapa ruangan yang tidak dilengkapi lampu UV tetap dilakukan disinfeksi secara rutin. Handsanitizer dan masker medis juga disiapkan sebagai upaya pencegahan untuk mahasiswa. Test akurat dipersiapkan untuk kedatangan mahasiswa dengan biaya yang diminimalisir. “Sekitar 250 sampai 300 ribu kira-kira,” ungkap Drajat Martianto.
Fakultas dan rektorat memahami keinginan mahasiswa, tetapi realistis terhadap kondisi Indonesia. Belum lagi kondisi budaya warga Dramaga yang belum tentu dapat menerima kedatangan mahasiswa. Rencananya, kampus tetap terbuka untuk mahasiswa yang ingin menyelesaikan tugas akhir berupa akses laboratorium asalkan tetap dalam protokol kesehatan. Kompetensi dan learning outcome yang tidak tercapai masih dalam proses perumusan. “Kami tetap berharap IPB dapat mengeluarkan lulusan-lulusan yang kompeten.”
Keputusan akhir mengenai prodi yang melakukan pembelajaran luring semester depan direncanakan selambat-lambatnya pertengahan Desember ini. “Yakinlah pandemi ini akan berakhir. Kita akan mengejar ketertinggalan dan mahasiswa diharapkan aktif mencari sumber pembelajaran. Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.
Fotografer: Nenis Rahma Wulandari
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar