
Rasa kepeduliannya yang besar terhadap sesama membuat Nizar Maulana Azhari mahasiswa departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Alam (FMIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB) mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang sosial yaitu Senyum Difabel.
Senyum Difabel merupakan sebuah komunitas yang peduli akan difabel untuk memeroleh fasilitas pendidikan. Komunitas yang didirikan pada tahun 2016 ini telah melakukan berbagai kegiatan sosial. Salah satunya adalah kegiatan kelas Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo). Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Komunitas Senyum Difabel dengan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Bogor.
Bertempat di kampus Institut Pertanian Bogor, kelas tersebut dibuka untuk umum. Diadakannya kelas Bisindo bertujuan agar masyarakat umum dapat berkomunikasi dengan teman tuli menggunakan bahasa isyarat. Kegiatan ini dilakukan sebanyak tiga kali pada tanggal 24 Maret, 31 Maret dan 7 April 2019. Setiap pertemuan yang dilakukan memiliki materi ajar yang berbeda.
Pada tanggal 24 Maret, materi yang disampaikan oleh perwakilan DPC Gerkatin yaitu seputar huruf abjad dalam bahasa isyarat. Setelah memahami materi tersebut, dilanjutkan dengan pengenalan diri masing-masing menggunakan bahasa isyarat. Tanggal 31 Maret, kegiatan yang dilakukan yaitu pengenalan bahasa isyarat dalam angka dan hubungan antar manusia. Pada pertemuan terakhir yaitu tanggal 7 April mengulang kembali materi yang sudah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
Salah satu peserta, Rusda Rusdi, mahasiswa Agronomi dan Hortikultura IPB menyampaikan alasannya mengikuti kegiatan Bisindo. “Saya ingin belajar bahasa isyarat untuk bisa memahami dan berinteraksi dengan orang-orang difabel,”ujarnya.
Naila Humaira
Editor: Karina Rahmi Maulidya
Tambahkan Komentar