Wakil Rektor Pendidikan dan Kebudayaan IPB University, Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si, memberikan statement untuk menjawab pertanyaan mengenai rencana pemerintah (KemdikbudRistek) yang telah mendorong perguruan tinggi untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. IPB dan perguruan tinggi lainnya diketahui telah mengadakan rapat bersama Nadim Makarim untuk mendukung rencana tersebut.
“IPB dan perguruan tinggi lain yang hadir pada rapat dengan Pak Dirjen Dikti pada dasarnya mendukung rencana tersebut karena tidak mungkin kita akan terus menerus kuliah online 100%. Dikhawatirkan mahasiswa tidak akan memiliki skill yang memadai ketika lulus nanti,” jelas beliau.
PTM terbatas direncanakan mulai Oktober mendatang setelah pelaksanaan UTS. Hal ini tentu merupakan sesuatu yang telah dinanti-nanti juga oleh mahasiswa setelah setahun lebih menjalani kulian online. Namun, karena rencana ini akan diadakan secara bertahap, tentu hanya beberapa mahasiswa yang menjadi prioritas, yaitu mahasiswa semester 5.
Dalam suatu diskusi bersama, tim BEM KM IPB mengusulkan agar mahasiswa semester 5 diberikan prioritas karena pada semester ini akan banyak mata kuliah wajib yang berpraktikum. Apabila rencana PTM terbatas ini berhasil dilaksanakan, maka langkah yang paling tepat adalah mendahulukan mahasiswa semester 5. Sementara semester lainnya akan menyusul.
Pelaksanaan PTM terbatas bukanlah tanpa persiapan karena banyak hal yang harus diperhatikan. Dengan jumlah mahasiswa yang banyak, lingkungan luar kampus ditakutkan belum kondusif untuk implementasi protokol kesehatan 6M.
Oleh karena itu, sebagian mahasiswa semester 5 akan diarahkan untuk tinggal di asrama. Asrama IPB masih mampu menampung lebih kurang 1600 mahasiswa dengan asumsi sekamar 2 orang. Hal ini dikarenakan asrama A4 dan A5 telah digunakan sebagai ruang isolasi mandiri.
Pak Drajat juga mengatakan bahwa fasilitas pendidikan tentu akan difungsikan. Namun karena rencana ini bersifat adaptasi maka tidak semua akses keluar masuk kampus akan dibuka. IPB akan tetap membatasi lalu lintas orang ke dalam kampus sampai situasi benar-benar membaik dan terkendali.
Situasi dan kondisi akan terus dipantau dan IPB akan terus mengkaji beberapa aspek yang diperlukan demi lancarnya PTM terbatas dilaksanakan. Keamanan seluruh sivitas adalah prioritas utama dan pertama. “Jika sudah ada kepastian edaran pasti akan segera dikeluarkan,” ucap Pak Drajat saat ditanya mengenai kepastian melalui surat edaran.
Sumber gambar: korpusipb.com
Reporter: Shintia Rahma Islamiati dan Rani Zuwinta
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar