Pesta rakyat atau pemilu 2024 menjadi sorotan dan topik hangat yang dibicarakan oleh berbagai kalangan. Momentum 14 Februari itu sangat dinantikan sebagian masyarakat untuk menggunakan hak suaranya dalam memilih calon pemimpin bangsa yang akan menjadi penentu kemajuan Indonesia 5 tahun ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib mahasiswa rantau yang akan menggunakan hak suaranya?
Pada Januari 2024, IPB University memfasilitasi mahasiswanya, terutama perantau luar Jabodetabek untuk mengurus pindah memilih di Kabupaten Bogor. Hal ini dimanfaatkan dengan maksimal oleh mahasiswa yang ingin menggunakan hak suaranya, salah satunya Arvia. Mahasiswi asal Sulawesi Selatan ini mengaku sangat antusias sebagai pemilih pertama dalam pemilu 2024 ini.
“Aku merasa punya tanggung jawab memanfaatkan hak pilih itu untuk turut menentukan pemimpin di masa yang akan datang. Meskipun lagi kuliah dan menetap di luar domisili, aku bersyukur diberi kesempatan untuk tetap bisa memilih melalui mekanisme pindah memilih ini,” ucap Arvia.
Selama alur pengurusan pindah memilih, tidak ada kendala besar yang dihadapinya. Mulai dari proses permohonan surat keterangan aktif (sebagai mahasiswa IPB) ke help center IPB hingga pemasukan data ke google form yang disediakan pihak kampus. Tak berselang lama dari proses tersebut, status pindah memilihnya sudah beralih domisili ke Dramaga, Kabupaten Bogor. Alamat TPS yang diterimanya melalui grup whatsapp tertulis sangat detail, bahkan disertai tautan google maps. Dapat dikatakan bahwa Arvia sudah bisa menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari nanti.
Namun, menurut Arvia, informasi terkait pindah memilih belum sepenuhnya tersampaikan dengan baik kepada mahasiswa IPB. Hal ini karena informasi tersebut tidak disampaikan secara resmi melalui platform aplikasi yang dimiliki IPB, melainkan hanya melalui grup whatsapp masing-masing departemen. Akibatnya, banyak mahasiswa yang telat mengetahui informasi tersebut dan mengalami kendala dalam pengurusannya.
“Untuk pihak kampus, semoga bisa memberi informasinya secara lebih terpusat kayak di IPB mobile atau student portal karena beberapa temanku bahkan ada yang belum tau mengenai pindah memilih ini. Mungkin ada yang broadcast WA-nya engga sampai ke dia ataupun informasi itu cuman lewat doang dan ga terlalu ditekankan penting buat mahasiswa,” ujar Arvia.
Selain itu, menanggapi rekan mahasiswanya yang masih mengalami kendala dalam pindah memilih ini, Arvia berpesan untuk tetap memeriahkan pemilu 2024 dengan menunjukkan sikap baik selayaknya mahasiswa.
Berbeda dengan Arvia, salah satu mahasiswa non Jabodetabek yang terkendala terkait hal ini adalah Resta Monica, mahasiswi asal Palembang. Antusiasme Resta untuk pemilu tahun ini harus ditunda karena surat perpindahan tempat memilih yang diajukannya pada tanggal 12 Januari belum mendapatkan feedback atau jawaban dari panitia KPPS.
“Mungkin buat kesulitan, saya lebih ke bingung aja kenapa saya masih belum di chat (terkait info lanjutan) sampai sekarang, sedangkan teman saya yang mengisi form nya mepet waktu itu bisa dapet (info lanjutan),” ujar Resta.
Resta juga berpesan bagi yang ingin mengajukan permohonan pindah pemilihan sebaiknya menyiapkan persiapannya dari awal agar tidak terkejar waktu. Sampai saat ini, Resta masih mengusahakan agar dirinya bisa pindah daerah pemilihan dengan menghubungi pihak kantor desa terdekat agar dapat menggunakan hak suaranya di pemilu 2024 nanti.
***
Reporter: Sisca Elfiyani, Aryo Laksono, Arosanda Putri, Mutiara Rachmina
Editor: Rosita
Tambahkan Komentar