Lewat “A Night of Cultural Diversity”, Mahasiswa Malaysia IPB Obati Rasa Rindu Kampung Halaman

Sumber: Errizqi
Sumber: Errizqi

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) didominasi oleh anak dari luar daerah, dari Sabang hingga Merauke. Mereka berbondong-bondong ke IPB untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi hingga menjadi mahasiswa yang mampu menyebar kebermanfaatan untuk sekitar. Tidak hanya mahasiswa dalam negeri saja yang berbondong-bondong berkuliah di IPB melainkan beberapa mahasiswa dari luar negeri pun tertarik untuk mengemban ilmu di IPB. Kemudian, para mahasiswa ini sering dijuluki sebagai anak rantau.
Rindu kampung halaman adalah frasa yang tidak dapat terlepas dari anak rantau. Banyak hal yang dirindukan mulai dari keluarga, makanan khas daerah, suasana rumah, hingga lingkungan sekitar kampung halaman. Setiap mahasiswa memiliki cara tersendiri dalam mengatasi rasa rindu kampung halamannya.
Persatuan Kebangsaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKMPI) Regional Bogor memiliki cara unik untuk mengobati rasa rindu kampung halamannya. PKMPI menggelar acara yang bertajuk “A Night of Cultural Diversity” di Auditorium Toyyib Hadiwijaya, Kampus IPB Dramaga (01/12). Acara terbuka bagi seluruh pelajar Malaysia yang sedang menuntut ilmu di Indonesia, khususnya daerah Bogor. Setiap tamu undangan juga diperkenankan mengajak temannya untuk memeriahkan acara.
Acara diisi dengan penampilan khas kebudayaan dari masing-masing mahasiswa, mulai dari lagu hingga tarian tradisional Malaysia. Berbagai kebudayaan yang ada di Malaysia ditampilkan sebagai bentuk upaya pengenalan keragaman budaya yang ada di Malaysia. Tamu undangan juga diajarkan secara langsung tata cara menulis kaligrafi mandarin menggunakan kuas dan tinta cina. Acara ditutup dengan kudapan khas ‘negeri jiran’ dan dilanjutkan dengan tukar kado. Vincent selaku ketua pelaksana acara “A Night of Cultural Diversity” berharap acara ini dapat menyatukan seluruh elemen yang ada di Malaysia.
“Tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena menggabungkan beberapa kebudayaan dalam sebuah acara. Ini adalah tradisi kami selama lima tahun, sebelumnya hanya acara malam Deepavali. Ini tahun pertama kami mempunyai ide untuk menggabungkan semua perayaan agama dan ras yang ada di Malaysia menjadi sebuah acara malam budaya”, tutur Lee Xia Meen selaku ketua PKPMI.

Errizqi

Editor: Dinulislam

Errizqi Dwi C

Mahasiswa kedokteran hewan angkatan 54 di Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.