Rambut Manusia Meningkatkan Kesuburan Tanah

 

IPB sebagai kampus inovasi terus mewarnai pembangunan pertanian di Indonesia. Mahasiswa menjadi salah satu sumber inovasi yang diciptakan IPB. Salah satunya Hendi Mardika, mahasiswa Departemen Biologi 44, melakukan penelitian tentang dampak rambut manusia pada media tanam—tanah.

Ilustrasi oleh : Mustofa Kamal
Ilustrasi oleh : Mustofa Kamal

“Saya mendapatkan ide itu dari obrolan dengan tukang pangkas rambut. Saya mendapatkan informasi bahwa limbah rambut dibuang begitu saja. Kemudian, saya melakukan diskusi dengan dosen Biologi, Muhadiono, tentang pengelolaan limbah rambut ini,” ungkap Hendi.

Rambut manusia mengandung keratin yang membentuk ruang pori dalam tanah. Kondisi itu mendukung aktivitas organisme tanah dalam penyediaan unsur hara. Hasil penelitian itu menunjukkan rambut manusia dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) pada tanah.  

Dr Enni Dwi Wahyunie, dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, memberikan penjelasan mengenai penelitian tersebut.

“Hal tersebut mungkin saja, rambut merupakan bahan organik. Apabila muatan rambut itu negatif, maka akan meningkatkan KTK tanah. Terlebih lagi jika dipotong kecil-kecil,” jelasnya.

“Penelitian ini bisa diterapkan untuk tanaman nonpangan, misalnya tanaman hias. Saya berharap limbah rambut ini bisa dikemas dalam bentuk praktis (contohnya pot) dan dipadukan dengan unsur hara lain agar siap ditanam,” tambah Hendi.

Penelitian ini pun belum bisa diterapkan secara luas karena perlu kajian dan literatur yang lebih. Hal lain yang perlu ditinjau lebih adalah respon masyarakat mengenai penggunaan rambut di media tanam apabila diaplikasikan pada tanaman pangan.

 

Alferdian Achmad

Ed : Ratna PH

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.