Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia(BEM-SI) dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (GPII-IMM) melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta pada Kamis (21/05). Aksi ini menuntut pemerintah untuk mencabut kebijakan pemerintah berupa harga BBM dari mekanisme pasar bebas, mengembalikan subsidi BBM, mengambil alih 100% kekayaan aset blok mahakam, serta meminta presiden untuk menemui mahasiswa.
Aksi yang bertujuan untuk mengajak presiden Joko Widodo untuk berdiskusi langsung dengan mahasiswa ini justru ditanggapi berbeda. presiden Joko Widodo dinyatakan tidak dapat hadir karena tengah bertandang ke Malang dalam rangka peringatan 17 tahun reformasi.
50 perwakilan mahasiswa BEM -SI diajak berunding di dalam istana mulai pukul 13.00 wib. Namun hingga pukul 16.00 wib belum ada informasi mengenai diskusi yang berlangsung di dalam istana negara. Orator dari BEM-SI tidak berhenti mengingatkan massa untuk tetap tenang dan menunggu keputusan diskusi.
Deni Yuniardi selaku wakil presiden mahasiswa Universitas Lampung mengakui bahwa pihaknya akan terus bergerak bila Presiden Joko Widodo tidak memberikan respon positif, “kita akan terus menyongsong pergerakan mahasiswa indonesia, bila perlu dengan pergerakan yang semakin hari semakin besar” tegasnya.
Koran Kampus IPB
Tambahkan Komentar