Minggu (17/5), Himpunan Mahasiswa Agronomi dan Hortikultura menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Kemandirian Pangan Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015” di Auditorium Andi Hakim Nasution. Seminar ini salah satu bagian dari tiga rangkaian acara 1st Youth Congress of Agriculture, yang bekerja sama dengan Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK Himagri). Seminar dilakukan untuk menjalin komunikasi serta mempersiapakan mahasiswa agronomi se-Indonesia agar bersatu menjawab tantangan sektor pertanian Indonesia dalam MEA 2015. Selain mengundang beberapa delegasi Himpunan Mahasiswa Agronomi dari sejumlah universitas, seminar ini juga dibuka untuk seluruh kalangan mahasiswa IPB dan umum.
“Kami mengangkat tema kemandirian pangan, karena pada MEA nanti akan terjadi pergerakan arus barang dan jasa secara bebas. Sehingga untuk dapat survive di MEA, kita harus mandiri dulu secara pangan agar tidak tergantung dengan bangsa lain,” ujar Jericho Hamas Fasyah, ketua pelaksana 1st Youth Congress of Agriculture.
Jericho juga menambahkan, selain untuk memberikan informasi mengenai tantangan dan pentingnya kemandirian pangan, seminar ini juga bertujuan untuk memberikan motivasi untuk mengubah tantangan tersebut menjadi sebuah peluang.
Seminar yang mengusung konsep Academician, Bussiness, Government, Community, and Bank (ABGCB) ini turut mengudang pembicara dari berbagai ahli di bidang pertanian. Key note speech, Ir. Suswono, MMA (Mentan 2009-2014) menyampaikan materi mengenai Indonesia dan kemandirian pangan. Kemudian dilanjutkan dengan talk show bersama Prof. Dr. Ir. Sobir, MS (Vice President of SABRAO) dari kalangan akademisi, Ir. Bunyan Ismail, Msc (Direktur Operasional Hikmah Farm) dari kalangan bisnis, Dr. Edi Santosa, SP, M.Si dari kalangan akademisi, Ir. E Herman Khaeron, M.Si (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI) dari kalangan pemerintahan, dan Ir. Putu Rahwidhiyasa, MBA CIPM (Risk Management and Complience Director PT Bank Syariah Mandiri) dari bank. Di dalam acara tersebut dibahas juga mengenai upaya mewujudkan kemandirian pangan ditengah arus liberalisasi MEA untuk menjaga stabilitas pangan, ekonomi, dan politik nasional.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan kongres mahasiswa pertanian yang hanya dihadiri oleh para delegasi. Kongres ini, mendiskusikan aksi nyata sebagai output dari menghadiri seminar. Diantaranya dengan merencanakan kampanye kreatif secara serentak untuk lebih mencintai pertanian dan produk pertanian lokal pada September mendatang untuk memperingati hari tani.
“Saya rasa dengan kampanye kreatif yang fun seperti itu masyarakat akan lebih sadar untuk lebih mencintai produk lokal, ” tutup Jericho.
Firra Tania Indrianty
Tambahkan Komentar