Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diketuai oleh Ismawati Dwi Kartika, mahasiswa Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB, berinisiatif membuat program Tong Karbonisasi untuk mengatasi limbah pertanian di Desa Cimayang, Kabupaten Bogor. Ismawati bersama dengan timnya yang beranggotakan Ryan Darmawan, Novita Julia Astuti, Shibghatillah Fathonah, dan Muhammad Luqmanul Khakim yang didampingi oleh Dr. Ir. Ahmad Budiaman, M.Sc.Forest.Trop. sudah mensosialisasikan pembuatan arang briket menggunakan limbah jagung dan singkong kepada warga Desa Cimayang sejak Juli 2023. Tujuan tim ini membuat tong karbonisasi adalah mengatasi banyaknya sisa-sisa hasil panen berupa jagung dan singkong yang tidak terpakai dan mengubahnya menjadi arang briket yang memiliki nilai tambah sehingga limbah tidak terbuang sia-sia.
Tong Karbonisasi adalah proses pembuatan arang briket dari limbah pertanian yang dilakukan dalam sebuah tong (drum). Proses ini dimulai dengan mengumpulkan bahan dasar berupa batang dan bonggol jagung serta kulit umbi singkong yang telah dikeringkan. Jagung dan singkong dipilih sebagai bahan dasar arang briket karena singkong memiliki kadar air yang rendah, sedangkan jagung memiliki kadar air yang tinggi. Penyatuan dua bahan dengan kadar air yang berbeda sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan dasar arang briket. Bahan dasar tersebut kemudian diarangkan di dalam sebuah tong. Pembuatan arang briket ini sangat mudah dan sederhana untuk dilakukan sehingga tim PKM-PM ini mulai mensosialisasikan program Tong Karbonisasi kepada warga Desa Cimayang.
Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pemberian penyuluhan mengenai cara mengolah limbah hasil pertanian menggunakan tong karbonisasi dengan pembuatan arang briket. Warga Desa Cimayang juga diajak untuk meningkatkan keterampilan dalam memisahkan dan memilah limbah hasil pertanian. Selanjutnya, tim PKM-PM Tong Karbonisasi memberikan pelatihan mengenai pembuatan arang briket sampai warga desa terlatih untuk membuat arang briket secara mandiri. Tak hanya itu, warga desa dilatih untuk mengemas dan memasarkan arang briket tersebut. Tim ini menciptakan karya berupa tong karbonisasi bukan sekadar untuk mengurangi limbah, tetapi mereka juga ingin warga Desa Cimayang bisa meningkatkan pendapatan melalui pembukaan usaha arang briket.
Program Tong Karbonisasi diikuti oleh 20 ibu-ibu PKK Desa Cimayang. Peserta memberikan respons positif mengenai program ini, salah satunya adalah Ibu Farida selaku sekretaris PKK Desa Cimayang.
“Alhamdulillah, programnya lancar dan kader ibu-ibu PKK juga sangat antusias di setiap kegiatan. Semoga ke depannya bisa terus terlaksana dan mungkin bisa menjadi percontohan desa lainnya,” ujarnya.
Program ini juga mendapat sambutan baik dari Ika Satyasari selaku aktivis lingkungan dari DeTara Foundation. Beliau berharap program Tong Karbonisasi dapat menjadi perpaduan antara program pemberdayaan masyarakat dan riset ilmiah di bidang energi terbarukan. Menurut beliau, program ini dapat menjadi solusi supaya tidak ada lagi biomassa yang terbuang sia-sia ke depannya.
“Dengan adanya program ini, limbah yang dibuang dapat dibuat menjadi arang briket yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah. Kami berharap program ini bisa mengurangi limbah pertanian, kalau bisa sampai tidak ada limbah. Kami juga berharap pendapatan masyarakat dapat meningkat melalui penjualan arang briket,” tutup Ismawati.
Reporter: Heksa Rahmania Tyasadira
Editor: Shintia Rahma Islamiati
Tambahkan Komentar