Lirik UMKM, Tim KKNT IPB University Adakan Program Pendampingan Sebagai Upaya Tingkatkan Digital Marketing di Desa Sukorejo

Kembali menggebrak dunia bisnis, Tim KKNT Desa Sukorejo yang diketuai oleh Putu Bayu Satwika mengadakan pendampingan dan pengembangan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bersama 7 anggota lainnya, yaitu Chairani Mezia Firmanti, Siti Yuditha Cahaya Anugerah, Elena Yunis Tiana, Bening Wasinta Martha, Khalisha Naja Imara Putri, Alvian Abidatus Soliha, dan Andika Zakaria, mencetuskan program yang berfokus pada pengembangan branding dan identitas visual yang kuat, serta bertujuan untuk mendorong UMKM, khususnya yang bergerak di bidang produk makanan tradisional agar produknya dapat lebih mudah dikenali, diingat, dan dijangkau oleh konsumen.

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang berlangsung di kediaman Sumiati, Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ini didasari oleh keadaan UMKM setempat yang belum begitu paham akan teknologi. “Kami sempat bertanya seputar keadaan UMKM di desa tersebut, dan kami diarahkan ke UMKM produk jenang dan Madu Mongso milik ibu Sumiati,” ucap Elena, salah satu anggota Tim KKNT Desa Sukorejo. “Ibu Sumiati merasa kesulitan dalam memasarkan produknya karena beliau hanya memasarkan produk tersebut melalui WhatsApp saja,” tambahnya. Ungkapan tersebut melandasi terciptanya program BRAND (Business Readiness and Advancement Through New Designs) guna memperkuat pemasaran produk melalui digital marketing sekaligus pembuatan label, akun e-commerce, serta logo produk.

Pembuatan logo produk

Pelaksanaan program dilakukan sebanyak dua sesi. Pendampingan pertama dimulai pada 14 Juli 2024 dengan berdiskusi tentang pentingnya digital marketing dan identitas produk. Kemudian, dilanjutkan pembuatan e-mail toko dan akun Shopee. “Kami mengajarkan secara langsung kepada beliau terkait fitur-fitur yang ada pada laman Shopee,” ungkap Elena. Selama rentang 14 Juli hingga 27 Juli 2024, tim melakukan pendampingan secara online dengan Sumiati dan terkadang bertemu untuk membahas kendala yang dialami. 

Sesi kedua dilakukan pada 28 Juli 2024, yang dikemas dengan mengadakan evaluasi. Evaluasi dibuat dengan mengajukan pertanyaan seputar pemahaman Sumiati tentang digital marketing serta peningkatan penjualan produknya. Sesi ini dibarengi dengan penutupan akhir program. “Beliau sangat berterima kasih karena mendapatkan pendampingan intensif pada produk yang sebelumnya tidak ia ketahui,” timpal Elena.

Madu Mongso Khas Nganjuk

Tim KKNT Desa Sukorejo mendapati perubahan signifikan yang terjadi setelah adanya program BRAND terhadap Sumiati. “Ibu Sumiati jadi lebih melek akan teknologi, beliau juga jadi lebih mudah mengelola toko Shopee-nya dan terlihat lebih bersemangat untuk membuat variasi produknya, serta merasa lebih siap melakukan pemasaran digital,” ujar Elena. Output yang dihasilkan tidak hanya berupa logo toko dan label produk, program BRAND juga membuat pemahaman Sumiati meningkat, bahkan hingga peningkatan penjualan produknya.

Respon baik yang diungkapkan oleh Sumiati memberikan kesan bahagia kepada seluruh anggota Tim KKNT IPB University. “Kami berharap dengan adanya pendampingan UMKM ini, produk ibu Sumiati yang dikenal dengan ‘Pawon Jadul Yu Sum’ dapat lebih sukses dan menjangkau konsumen yang lebih luas,” tutur Elena. “Semoga keberhasilan dari ibu Sumiati bisa menjadi contoh bagi pemilik UMKM di Desa Sukorejo untuk melakukan digital marketing dan memperluas jangkauan pasarnya,” tambah Elena sebagai harapan tim.

***

Reporter: Farhan Ramadhan Abdullah

Editor: Fairuz Zain

Avatar

Farhan Ramadhan Abdullah

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.