Raih Manfaat Ekonomi dan Lingkungan: Program Green Entrepreneurship Tim KKN-T Bercahaya Ciptakan Peluang Bisnis bagi Masyarakat Desa Ciherang

Limbah minyak jelantah bukanlah hal yang asing bagi masyarakat, minyak hasil proses penggorengan berkali-kali setelah itu dibuang. Namun, pernahkah terpikir oleh kita kemana limbah hasil pembuangan tersebut? Lalu apa dampak yang ditimbulkan akibat pembuangan tersebut?

Tim Bercahaya menghadirkan program bernama Green Entrepreneurship, program yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga atau tepatnya masyarakat Posyandu Kamper dan Posyandu Jati untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi dan memasarkan produk tersebut melalui media sosial. Sasaran utama program ini ialah ibu rumah tangga dan kader posyandu.

Nazwa Aisyah selaku penanggungjawab program  Green Entrepreneurship menjelaskan secara singkat mengenai minyak jelantah. Menurutnya, minyak jelantah merupakan minyak goreng yang digunakan berulang kali sehingga menjadi limbah domestik yang sulit untuk dibuang. Limbah minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan dapat mengakibatkan penyumbatan saluran air yang akan berakhir menimbulkan bencana banjir. Gagasan inilah yang menjadi dorongan tim KKN-T Desa Ciherang untuk menciptakan program Green Entrepreneurship.

Program ini mendapat respon positif dari masyarakat, dibuktikan dengan 40 partisipan dari berbagai rentang usia. Syauqina Maitza sebagai demonstran menjelaskan secara rinci mengenai pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar limbah minyak jelantah. Mulai dari minyak jelantah yang dijernihkan selama 24 jam, kemudian rasio bahan yang digunakan juga dipaparkan. Partisipan dengan sangat antusias mengikuti langkah-langkah pembuatan lilin aromaterapi tersebut, ditemani oleh tim KKN-T IPB University. 

Sumber Foto: Narasumber

Penanggungjawab program Green Entrepreneurship lainnya yaitu Muhammad Irvan Pribadi memaparkan bahwa lilin aromaterapi tersebut dapat dijual kepada halayak ramai melalui media sosial berupa konten produk. Pada program kali ini, CapCut digunakan sebagai media dalam pembuatan konten, tim Bercahaya senantiasa mendampingi serta membantu para partisipan agar konten yang tercipta dapat menarik perhatian. 

Tim Koran Kampus sempat mewawancarai salah satu partisipan, Ibu Yayah. Beliau mengatakan bahwa program seperti ini belum pernah ada sebelumnya, hal ini menjadi inovasi baru dalam mendaur ulang limbah minyak jelantah. Ibu Yayah menjelaskan dengan seringnya ibu-ibu memasak, tentu minyak jelantah bukan hal yang asing lagi, biasanya mereka akan langsung membuang minyak hasil penggorengan begitu warnanya sudah berubah menjadi hitam, 

Program Green Entrepreneurship memberi banyak dampak positif bagi masyarakat Desa Ciherang, di mana mereka tidak hanya mempelajari cara mendaur ulang, namun juga belajar bagaimana cara menjualkannya juga. Semoga dengan adanya program ini ibu-ibu rumah tangga menjadi pribadi yang lebih terampil lagi baik dalam hal mendaur ulang, hingga akhirnya dapat dijual melalui media sosial yang kreatif serta menarik.

***

Reporter: Najwa Aaliyah Priyatna

Editor: Rosita

Avatar

Najwa Aaliyah Priyatna

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.