Solusi Cerdas KKN IPB: Incinerator Minim Asap, Mengatasi Masalah Sampah di Desa Binangun

Tim KKN IPB yang terdiri dari Abdillah Yafi Bilhaq (ITK), Alviandra Piero Maulana (MSL), Lathiefah Auliya Balqis (AGH), Novelin Natasya Sianturi (DHH), Muhamad Abdul Azis (KSHE), Amalia Putri (TMB), Arwanila Sartika Tri Febianti (TMB), dan Hasya Fatimah (BIOLOGI) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Binangun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Mereka mengusung tema “Pengembangan Agromaritim” yang berfokus pada solusi pengelolaan sampah dan pengembangan potensi desa.

Desa Binangun selama ini mengklaim dirinya sebagai Desa Wisata. Namun, klaim tersebut dipertanyakan, mengingat minimnya objek wisata di desa tersebut. Selain itu, Desa Binangun juga menghadapi masalah serius dalam hal pengelolaan sampah. Limbah desa sebagian besar dibakar di area terbuka, menimbulkan polusi udara yang berbahaya dan meningkatkan risiko kebakaran. 

Melihat permasalahan ini, tim KKN IPB merancang program unggulan berupa pembangunan incinerator sebagai solusi pengolahan sampah yang efektif. Incinerator ini dirancang untuk mengolah sampah padat melalui proses pembakaran sempurna pada suhu tinggi. Proses ini menghasilkan gas dan abu dengan emisi yang sangat rendah, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

Program incinerator ini dilaksanakan mulai 7 hingga 24 Juli 2024. Prosesnya diawali dengan survei lokasi untuk menentukan tempat yang tepat bagi pembangunan incinerator. Setelah lokasi ditetapkan, tim melanjutkan dengan perancangan dimensi incinerator, penyiapan bahan dan alat, serta pembuatan alat. Setiap anggota tim berperan aktif dalam setiap tahapan, dengan bantuan dari perangkat desa, termasuk Kepala Desa Subekhan, Pak Kasan, dan Pak Kumadi.

Puncak dari program ini adalah pada 24 Juli 2024, saat tim KKN mengadakan sosialisasi dan demonstrasi penggunaan incinerator kepada masyarakat Desa Binangun. Demonstrasi ini diadakan di sebelah Kantor Balai Desa Binangun, yang kini menjadi lokasi permanen bagi incinerator tersebut. 

Sumber Foto: Narasumber

Program ini mendapat sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Kesadaran warga mengenai bahaya pembakaran sampah di area terbuka semakin meningkat. Mereka kini memahami bahwa pembakaran terbuka tidak hanya membahayakan kesehatan mereka sendiri, tetapi juga merusak lingkungan. Penggunaan incinerator minim asap ini memberikan solusi yang efektif untuk mengurangi polusi udara serta meminimalisir potensi kebakaran di desa.

“Bersyukur karena anak-anak KKN telah memberikan sebuah inovasi untuk desa ini. Diharapkan kedepannya desa dapat menerapkan dalam skala ruang lingkup yang lebih besar,” ungkap salah satu warga setempat.

Sumber Foto: Narasumber

Antusiasme masyarakat terlihat sejak lokakarya pertama yang diselenggarakan oleh tim KKN, hingga demonstrasi alat yang dilakukan pada akhir program. Masyarakat dengan penuh perhatian menyimak dan mempelajari cara kerja incinerator. Tim KKN juga telah menyerahkan blueprint dan anggaran pembangunan incinerator kepada pihak desa agar dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam program kerja desa ke depannya.

“Saya harap semoga konsep program ini dapat dilanjutkan dan diperbaiki oleh warga setempat. Selain itu, saya juga berharap warga desa dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya dan memanfaatkan sampah yang masih dapat dimanfaatkan,” tutur Arwanila, salah satu anggota kelompok KKN Desa Binangun. 

***

Reporter: Fatayah Fahma Diena

Editor: Rosita

Fatayah Fahma Diena

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.