Penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan survei pada mahasiswa S-1 IPB angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Sehingga setiap orang terpilih secara acak atau memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Penentuan sampelnya adalah dengan mengkelaskan setiap departemen dan angkatan di IPB atau biasa disebut Stratified Sampling. Karena di IPB terdapat 36 departemen, dikalikan dengan 3 angkatan, ditambah dengan 33 kelas PPKU, maka total keseluruhan kelas ada sebanyak 141 kelas. Jumlah responden yang terpilih sebanyak 433 responden.
Green Knowledge
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa lebih dari 50% mahasiswa S1 IPB sudah paham mengenai Green Knowledge. Yakni 58% mahasiswa S-1 IPB sudah mengetahui apa itu Green Knowledge. Sebagai tolak ukurnya antara lain, perlakuannya terhadap sampah, persepsinya terhadap hal-hal yang menyebabkan polusi udara,dan penggunaan barang-barang yang akan merusak lingkungan jika sudah tidak terpakai (tidak bisa didaur-ulang).
Rute/Koridor Green Transportation
Dari grafik diatas, terlihat bahwa rute koridor 1 dan 3 sangat sering dilewati oleh mahasiswa S-1 IPB, yakni sebanyak 33% untuk rute koridor 1 dan 35% untuk rute koridor 3. Sedangkan rute Koridor 4 dan 5 merupakan rute koridor yang paling tidak pernah dilewati oleh mahasiswa S-1 IPB.
Selain itu, kurang dari 50% mahasiswa S1 IPB merasa rute koridor-koridor yang tersedia selama uji coba tidak memadai. Artinya, lebih dari 50% mahasiswa S1 IPB merasa rute koridor-koridor yang tersedia selama uji coba telah memadai. Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa sebanyak 56% mahasiswa merasa rute koridor-koridor yang tersedia selama uji coba telah memadai. Namun, sebanyak 42% mahasiswa S-1 IPB menyatakan bahwa rute yang tersedia belum memadai, 14% diantaranya mengharapkan adanya penambahan rute ke Cikabayan, 12% mengharapkan adanya penambahan rute ke kandang Fapet, 11% mengharapkan adanya penambahan rute secara keseluruhan, 9% mengharapkan ditiadakannya rute karena kurang efektif jika harus transit, 4% mengharapkan adanya penambahan rute ke daerah asrama C4 dan A5.
Transportasi Favorit
Dalam menunjang mobilitas di kampus, mahasiswa S-1 IPB paling menyukai transportasi bus, yakni sebanyak 53%. Mahasiswa S-1 IPB berpendapat bahwa bus memiliki kapasitas penumpang lebih banyak, lebih nyaman karena juga dapat menghindari panas dan hujan, lebih cepat, serta lebih mudah didapatkan. Sebanyak 26% mahasiswa S-1 IPB memilih mobil listrik. Mahasiswa S-1 IPB berpendapat bahwa mobil listrik nyaman, ramah lingkungan, efisien, fleksibel, serta lebih cepat. Sebanyak 13% mahasiswa S-1 IPB memilih sepeda. Mahasiswa S-1 IPB berpendapat bahwa sepeda merupakan sarana olah raga yang juga dapat meningkatkan kesehatan, ramah lingkungan, efektif, mudah digunakan, serta jumlah unitnya banyak.
Spot Parkir Terpusat
IPB berencana memusatkan tempat parkir kendaraan bermotor pada 3 spot, yakni GWW, Menwa, dan Green TV. Sebanyak 54% mahasiswa S-1 IPB berpendapat bahwa spot parkir yang direncanakan tersebut sudah strategis. Namun, masih terdapat mahasiswa S-1 IPB yang berpendapat bahwa spot parkir belum strategis, yakni sebanyak 34%. Dari 34% mahasiswa S-1 IPB tersebut, 31% menginginkan adanya spot parkir tambahan di daerah sekitar Fakultas Peternakan, Perikanan, dan Kedokteran Hewan. 16% di setiap fakultas, 10% di dekat Al-Hurriyah, 6% di dekat CCR, dan 5% di Gymnasium.
Kesiapan IPB dan Mahasiswa
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa lebih dari 50% mahasiswa S1 IPB menyatakan bahwa IPB belum siap melaksanakan Green Transportation dalam waktu dekat ini. Hal tersebut juga terlihat pada grafik diatas, yakni 79% mahasiswa S-1 IPB menyatakan bahwa IPB belum siap melaksanakan Green Transportation dalam waktu dekat ini. Alasan yang diberikan diantaranya, 40% berpendapat bahwa fasilitas yang disediakan IPB (seperti belum memadai, 13% merasa kebijakan Green Transportation terlalu terburu-buru, 9% menyatakan bahwa jumlah transportasi yang disediakan IPB masih kurang untuk menampung seluruh mahasiswa, 8% merasa kurangnya sosialisasi dari pihak IPB kepada mahasiswa mengenai sistematis Green Transportation, dan 8% mahasiswa merasa masih banyaknya pro-kontra antar warga kampus.
Selain itu, lebih dari 50% mahasiswa S1 IPB belum siap melaksanakan Green Transportation dalam waktu dekat ini. Hal tersebut juga terlihat pada grafik, yakni 52% mahasiswa S-1 IPB belum siap melaksanakan Green Transportation dalam waktu dekat ini. Alasan yang diberikan diantaranya, 23% berpendapat bahwa fasilitas belum memadai, 10% merasa kebijakan Green Transportation terlalu memaksakan, 8% merasa siap jika seluruh fasilitas dibebas-biayakan, 8% merasa kebijakan Green Transportation perlu dikaji ulang, dan 8% mahasiswa merasa dengan adanya Green Transportation akan merepotkan mereka.
Survey and Research Departement
Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta
Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor
Tambahkan Komentar