Pusat Riset Kolaborasi Laboratorium Institut Pertanian Bogor siap menjadi tempat rujukan untuk uji sampel swab dari orang-orang yang terindikasi terjangkit COVID-19. Laboratorium ini telah memenuhi standar uji dari Kementrerian Kesehatan. IPB University mempunyai empat unit alat Polymerase Chain Reaction (PCR) canggih yang dapat mempercepat analisis swab nantinya.
“Kami memiliki 4 PCR dan InsyaaAllah kami akan memanfaatkan secara maksimal PCR yang ada di IPB ini untuk bisa melakukan proses uji untuk mendukung upaya RSUD Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor dalam rangka melakukan identifikasi terhadap masyarakat yang terkena COVID-19,” ujar Rektor IPB University, Dr. Arif Satria dalam tayangan Primetime News Metro TV pada Sabtu (11/4).
Rencana ini diharapkan mampu mempercepat proses identifikasi penyebaran corona di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pasalnya, selama ini tes hanya dilakukan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang terletak di Bandung serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Pusat di DKI Jakarta.
Pihak yang akan bekerja untuk pengujian nantinya berasal dari tenaga IPB yang memang sudah memiliki pengalaman di bidang penelitian. Dilansir dari Tempo.co edisi 12 April 2020, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Srihadi Agungpriyono, Drh, Ph.D, mengatakan bahwa tim ini tidak terlepas dari Tim Crisis Center COVID-19 IPB University untuk mendukung pemerintah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dalam mempercepat pengujian virus.
Menurutnya, penilaian risiko pada aktivitas pengujian, personel, peralatan, dan laboratorium telah dilakukan dan kegiatan ini juga telah mendapat persetujuan dari Komisi Biorisiko Pusat Studi Satwa Primata IPB. Selain itu, seperangkat Standar Operasional Prosedur (SOP) telah dikembangkan oleh koordinator keselamatan hayati.
Mengenai kapasitas, Arif mengatakan bahwa dalam tahap uji coba yang telah dilakukan, IPB dapat menerima 60 sampel dalam satu hari. Pengujian satu sampelnya memerlukan waktu sekitar 48 jam.
“Kami sedang berusaha untuk mencari solusi bagaimana traffic supaya bisa lebih efisien, sehingga kapasitas bisa lebih tinggi lagi,” tambah Arif.
Ilustrator: Annisa Dhiya
Editor: Putri Arum Puspitasari
Tambahkan Komentar