Gedung Andi Hakim Nasoetion. (Foto: Aisya) |
Lagi-lagi pekikan “Hidup Mahasiswa” bergemuruh di depan pintu utama Gedung Andi Hakim Nasoetion. Puluhan mahasiswa datang dengan megaphone dan bendera merah putih, satuan unit keamanan kampus berjaga di depan pintu. Aksi tersebut dimulai dari jam 18.00 WIB (10/12/2012).
Pendemo mempertanyakan tentang batalnya “Forum Pertemuan Mahasiswa” yang sedianya dihelatkan pada tanggal 8-9 Desember 2012 lalu (baca berita sebelumnya: Sidang tak Sampai). Forum Pertemuan Mahasiwa ini adalah hasil perundingan dari MPM KM IPB dan pendemo saat acara Sidang Umum I yang tertunda. Awalnya disetujuinya adanya simposium atau forum bersama setiap elemen mahasiswa IPB ini untuk BEM KM yang lebih baik dan dibentuklah tim khusus yang akan merumuskan agenda dari forum tersebut. Tim khusus yang dibentuk beranggotakan Bergas, Tegar, Dimas, dan Riza. Salah satu agenda yang sudah direncanakan adalah melakukan revisi terhadap aturan hukum KM IPB yang dinilai tumpang tindih.
Dania Siregar seorang demisioner Wakil Sekjen MPM KM IPB periode 2011/2012 saat ditemui di tempat terpisah (Student Centre IPB) menjelaskan bahwa Pertemuan Mahasiswa tanggal 8-9 Desember 2012 yang dimaksudnya sebenarnya dilakukan untuk melanjutkan pencarian jalan tengah antara pendemo dan KM IPB karena situasi yang sudah tidak kondusif malam itu.
Dania menambahkan “Tanggal 5 Desember 2012 telah dilaksanakan pertemuan tim khusus beserta Fahmi sebagai PJS (Penanggung Jawab Sementara) yang hasilnya memutuskan “Forum Pertemuan Mahasiswa” dibatalkan karena tidak ada dasar aturannya dan deadlock“
Dania menambahkan “Tanggal 5 Desember 2012 telah dilaksanakan pertemuan tim khusus beserta Fahmi sebagai PJS (Penanggung Jawab Sementara) yang hasilnya memutuskan “Forum Pertemuan Mahasiswa” dibatalkan karena tidak ada dasar aturannya dan deadlock“
Sementara itu lebih dari satu jam telah berlalu suasana pintu masuk utama gedung Rektorat IPB semakin memanas dan musyawarah tak kunjung menemui jalan tengah. Sebelumnya tim khusus, PJS dan direktur kemahasiswaan telah menawarkan solusi pengajuan materi ke ahli hukum, namun pendemo menolak.
Pendemo yang masih menuntut untuk segera dilaksanakannya “Forum Pertemuan Mahasiswa” menjadikan musyawarah semakin alot dengan anggota tim khusus beserta Fahmi sebagai PJS . Mendekati jam 9 malam ketegangan mendapatkan jalan tengah ketika Bapak Rimbawan dari bagian kemahasiswaan hadir menengahi. Beliau memberi saran agar tidak ada pelantikan (baca: pelantikan DPM, MPM dan Presiden Mahaswiswa & Wakil Presiden Mahasiswa) sebelum rektor dilantik. Lalu dibentuk tim perumus yang akan merumuskan UU atau peraturan kabinet yang baru, setelahnya diinfokan kepada mahasiswa-mahasiswa hingga akhirnya dilakukan pelantikan.
Pendemo pun membubarkan diri jam 21.30 WIB dari Gedung Andi Hakim Nasoetion, bendera merah putih tetap berkibar dalam kegelapan malam yang perlahan mengantarkan kembali pada tenangnya kampus rakyat. Kampus yang tetap harus menggoreskan tinta emas untuk seluruh rakyat Indonesia.
Oleh: Fadhli S, Adhiet Y, dan A Fathony S
Tambahkan Komentar