All Eyes on Papua : Apa Tanggapan Mahasiswa IPB?

Belakangan ini ramai beredar seruan “All Eyes on Papua” di media sosial. Seruan ini ditujukan untuk menolak rencana pembabatan hutan Papua seluas 36 ribu hektare yang akan dilakukan oleh PT Indo Asiana Lestari. Seruan ”All Eyes on Papua” sendiri telah dibagikan lebih dari tiga juta kali per Kamis (06/06/2024). 

“Hutan di Boven Digoel dan Sorong adalah rumah bagi keanekaragaman hayati, jadi jika dilakukan pembabatan akan menyebabkan hilangnya flora dan fauna. Selain itu, hutan tersebut juga penting bagi masyarakat adat Papua karena merupakan sumber makanan dan juga terdapat obat-obatan serta bahan bangunan,” ucap Mabes Dolvinus Mambrasar, mahasiswa IPB University asal Papua. 

Mabes menyebutkan, bahwa suku- suku yang ada di Papua termasuk ia sendiri berharap bahwa pemerintah dapat mengambil tindakan tegas terhadap pembabatan hutan ini, “Apa yang mau rebut kekayaan? Jika sudah emas, kenapa harus hutan lagi? Nanti dimana sumber makanan kami?” tuturnya. 

Selain itu, garis lintas dunia yang berpapasan dengan tanah papua akan memberikan dampak kekeringan ataupun topan apabila pembabatan hutan terus dilakukan. Mabes berharap bahwa kegiatan ini dapat dihentikan untuk menjaga tanah Papua.

Dampak terbesar dari pembabatan hutan di Boven Digoel dan Sorong akan dirasakan langsung oleh  suku Awyu, suku Moi, dan masyarakat asli Papua. Deforestasi hutan akan menyebabkan hilangnya sumber kehidupan, sehingga akan mengganggu cara hidup dan terjadi konflik sosial di antara masyarakat Papua. Penting bagi pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus aktif mengawal dan melakukan tindakan yang tepat terhadap apa yang terjadi di Papua.

Sebagai mahasiswa, khususnya mahasiswa IPB, hal yang bisa dilakukan di antaranya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya isu pembabatan hutan Papua melalui kampanye, advokasi, dan partisipasi. Pada bulan Mei lalu, Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Bogor sudah melakukan perkumpulan di kota terkait pembabatan hutan di Papua. Mahasiswa turun ke kota untuk melakukan kampanye guna meningkatkan kesadaran bersama. Tak hanya itu, para mahasiswa mengadakan kampanye ini bukan hanya karena isu pembabatan hutan di Boven Digoel dan Sorong, tetapi juga masalah yang sudah terjadi seperti Freeport dan perebutan kekayaan. 

***

Reporter: Riva Virgianti, Fera Kristanti, Fairuz Zain, Nazwa Ardelya Putri, Salwa Reulina 

Editor: Rafly Muzakki R

 

Redaksi Koran Kampus

Redaksi Koran Kampus

Lembaga Pers Mahasiswa
Institut Pertanian Bogor

Tambahkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.